tvOnenews.com – Kendati berstatus bahasa internasional, Bahasa Inggris ternyata bukan merupakan bahasa ibu yang paling banyak digunakan di Eropa.
Dilansir dari laman deutschland.de, ternyata bahasa ibu terpopuler di benua biru adalah Bahasa Jerman. Sebanyak 5 negara di Eropa menggunakan Bahasa Jerman sebagai bahasa resmi; Jerman, Austria, Luksemburg, Belgia, Liechtenstein, dan Swiss.
Selain jamak digunakan di Eropa, ternyata lebih dari 130 juta orang di seluruh dunia menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa ibu atau bahasa kedua.
Survei yang dilakukan Kementerian Luar Negeri Jerman bersama Goethe Institute dan Deutsche Welle menunjukkan ada sekitar 15,4 juta orang yang belajar bahasa Jerman pada tahun 2020.
Pelajar Bahasa Jerman berbasis di Eropa, namun benua Afrika kini mulai mengejar ketinggalan. Jumlah pembelajar Bahasa Jerman baru-baru ini meningkat sebesar 50 persen.
Di Tiongkok pun, minat mempelajari bahasa Jerman meningkat.
Di Papua Nugini, beberapa orang berbicara dalam bahasa Unserdeutsch, satu-satunya bahasa kreol (turunan) berbasis Jerman yang dikenal.
Dengan perkiraan jumlah penutur asli tidak lebih dari 100 orang, bahasa ini dianggap sangat terancam punah.
Di era teknologi digital seperti sekarang, siapa pun bisa belajar Bahasa Jerman dengan mudah melalui kursus bahasa online. Aplikasi seperti Duolingo atau Babbel populer digunakan.
Media Jerman DW juga menyediakan kanal khusus untuk belajar Bahasa Jerman, lengkap dengan placement test-nya.
Jika ingin lebih formal, beberapa kampus negeri di Indonesia juga membuka jurusan atau program studi Bahasa dan Sastra Jerman.
Bahasa Jerman juga dipelajari di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA).
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai salah satu perguruan tinggi yang membuka jurusan Bahasa dan Sastra Jerman memiliki tanggung jawab moral untuk membantu para pendidik di tingkat SMA menyusun modul pembelajaran Bahasa Jerman, yang mudah dan dapat diterima oleh siswa SMA.
Salah satunya seperti kegiatan yang diinisiasi oleh Koordinator Program Studi Sastra Jerman Dr Wisma Kurniawati, M.Pd dan tim di SMAN 1 Sidoarjo pada 25 Agustus 2023 lalu.
Program ini digelar demi memenuhi kebutuhan bahan ajar yang uptodate dan berbasis digital sehingga dapat memudahkan proses pembelajaran.
“Selama ini kami mengajar menggunakan buku diktat saja. Sebagai guru kami ingin sekali bisa menghasilkan bahan ajar digital pendukung yang mudah diakses siswa sehingga memudahkan siswa memahami bahasa jerman,” kata Ketua MGMP Guru Bahasa Jerman Sidoarjo Jeki Purnami, S.Pd.
Para guru yang hadir nampak amat antusias mengikuti kegiatan workshop yang diisi oleh dua narasumber ahli di bidang pembelajaran Bahasa Jerman, yakni Dr Wisma Kurniawati, M.Pd dan Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Malang Dr Sri Prameswari Indriwardhani, S.Pd, M.Pd.
Wisma yang juga menjabat sebagai ketua Ikatan Guru Bahasa Jerman (IGBJ) berperan menyampaikan materi tentang tata cara penyusunan modul. Sementara Dr Sri Prameswari Indriwardhani, S.Pd, M.Pd pendampingan pemanfaatan platform digital.
Adapun platform yang digunakan untuk memudahkan guru membuat modul, antara lain aplikasi Canva, Flipsnack, dan beberapa aplikasi gratis lainnya.
“Guru-guru bisa dengan mudah menghadirkan modul yang mereka buat secara digital melalui canva misalnya, yang saat ini sangat mudah diakses dan digunakan,” kata Dr Sri.
“Template-nya sudah tersedia sehingga para guru tidak perlu mendesain sendiri, cukup fokus menyiapkan materi untuk konten modul,” tambahnya.
Dr Sri yang juga merupakan pengajar di Wisma Jerman sudah sejak lama mengembangkan bahan ajar berbasis digital.
Kegiatan workshop ini mendapat respons yang cukup baik dari para peserta. Bahkan peserta mengaku antusias mengikutinya. Itu terlihat dari reaksi, diskusi, dan interaksi selama pelatihan berlangsung. (amr)
Load more