Jakarta, tvOnenews.com - Komika kontroversial, Coki Pardede hadir berbicara di acara bincang pada kanal Youtube dr. Richard Lee, membahas soal konsep kepercayaannya soal Tuhan.
Coki seorang Stand Up Comedian yang dikenal beberapa kali menuai kontroversi lantaran candaan yang dilontarkannya, terutama kerap bersinggungan dengan Agama.
Seperti dalam beberapa waktu belakangan ini, Coki menjadi sorotan karena kedapatan tertawa akan Jokes kisah Nabi Ibrahim disebut sebagai 'prank terparah di muka bumi'.
Coki Pardede. (Instagram @cokipardedebebas)
Coki mendapat banyak hujatan karena tertawa dengan jokes soal Nabi Ibrahim, candaan itu dilontarkan oleh rekannya di MLI, Adriano Qalbi di Youtube Majelis Lucu Indonesia.
Pria berusia 35 tahun itu baru-baru ini hadir di acara bincang dr. Richard Lee, membahas soal dirinya tidak percaya adanya Tuhan.
Terutama membahas fase ketika dirinya ketangkap narkoba, dan harus direhabilitasi selama kurang lebih 1 tahun.
"Terus lu takut gak ada berharap dengan siapa-siapa, ada berharap sama Tuhan,'Ya Tuhan, aku balik ke jalanmu Tuhan," tanya dr. Richard Lee
Mendengar pertanyaan tersebut, Coki tampak menghela napas panjang, menurutnya permasalahan yang dialaminya saat itu, seperti apakah bisa Comeback dengan karyanya masih bisa diterima kembali.
"Gua sih pikiran gua pada saat itu, itu semua masih bisa dicari solusinya tanpa harus berdoa," ungkapnya dilansir Youtube dr. Richard Lee, MARS
"Kayak misalnya contoh, kalau ternyata memang tidak bisa comeback lagi di entertainment, ya mau gak mau harus fokus cari kerja, kalau memang kita fokus cari kerja ya lebih baik kita pikirkan dari waktu itu, cocoknya di bidang apa," ujarnya.
Coki mengaku dirinya hanya bisa melakukan yang terbaik, karena diakuinya lebih fokus ke jalan keluarnya.
"Daripada berharap ke sesuatu yang fifty-fifty, akhirnya gua lebih menghabiskan waktu gua untuk,'Oke gua memang takut, oke gua memang bersedih, dilaluin aja proses," ucapnya.
Melalui proses tanpa harus berlarut-larut, dan langsung berpikir langkah selanjutnya.
"Karena gua percaya, jalan itu ada kalau kita cari dulu, kalau kita mau berusaha," tuturnya.
Kemudian, dr. Richard Lee menanyakan soal rejekinya mana lebih bagus, sebelum ditangkap atau sesudah ditangkap.
Coki Pardede saat digrebek polisi di kosannya.
Tanpa ragu, pria yang sering diisukan dengan penistaan agama ini menyebut rejekinya jauh lebih bagus setelah dirinya ditangkap karena narkoba.
"Ternyata jawabannya karena gua percaya hal yang baik akan datang kepada kita, saat kita sudah berusaha jadi lebih baik, kayaknya sih itu," jelasnya.
"Saat gua stop substance-substance itu dan gua memperbaiki diri gua sedikit demi sedikit, dan akhirnya hal yang baik juga akhirnya datang jadi lebih baik," tandasnya.
Tak sampai di situ, dr Richard Lee lantas menanyakan apa kepercayaan dari Coki Pardede.
"Lu tuh apa sih agnostik apa ateis?" tanya dr Richard
Merespons pertanyaan tersebut, Coki mengaku dulu dirinya adalah penganut agnostik.
"Kalau sekarang mungkin ada yang bilang ateis," terangnya.
"Apa yang membuat lu gak percaya (Tuhan), dari kapan sih?" timpali dr. Richard
"Kapan terakhir kali lu berdoa, pada siapa?" sambung pertanyaan dr. Richard
Coki mengaku soal kepada siapa dirinya berdoa, dia asumsikan kepada Tuhan.
"Terakhir kali (berdoa) kayaknya pas gua sekolah pas dulu deh," ujarnya.
"Sebenarnya yang akhirnya bikin gua memilih untuk menjadi seperti ini adalah karena gua nyaman dengan seperti ini, itu aja sih sebenarnya," tuturnya.
"Gua percaya bahwa perjalanan spiritual itu kan adalah perjalanan personal," tambahnya.
Selain itu, Coki mengaku bahwa tidak ada yang tersakiti selama dirinya menjadi ateis.
"Gua tidak meng-encourage orang untuk jadi seperti gua juga, gua juga tidak bikin aliran, ayolah akulah Nabimu, gua begini untuk diri gua sendiri aja," katanya.
"Dan gua berusaha untuk tidak menyakiti orang disekeliling gua dalam konteks, paling tidak hak individu, misalnya gua tidak ngerampok, gua tidak melakukan tindakan kriminal," tuturnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more