Ketika genset, lampu, sistem tata suara dipadamkan, improvisasi kecil justru jadi kenangan terindah pertunjukan Yura Yunita. Pada sebuah ruang yang semula lahan parkir yang memiliki atap, pertunjukan dengan alat seadanya coba dilanjutkan.
Ternyata ini jadi pertunjukan Yura paling intim dan akan dikenang sebagai salah satu pentas seni paling berkesan bagi siapapun yang hadir malam itu, Sabtu 4 November 2023. Tanpa dikomando, penonton duduk lesehan di halaman samping sekolah SMA 91, Jakarta Timur berukuran tak lebih dari 500 meter.
Mereka berdesak desakan tanpa banyak komentar menunggu tata suara seadanya disiapkan.
Hujan lebat kembali turun. Menariknya, penampil tetap bersikeras melanjutkan pentas. Walhasil, tak ada lampu gemebyar, hanya satu lampu yang dipegang penitia dan terus diarahkan ke muka Yura agar terlihat oleh penonton.
"Suara tetap asyik kok," ujar Yura saat alat musik seperti keyboard dan gitar dicolok pada spekaer berukuran kecil. Saksofon, terompet dan drum sepenuhnya akustik alias hanya didekatkan pada microphone.
Namun, konser bertolak dari yang ada ini jutru salah satu konser terbaik Yura. Satu persatu playlist yang sudah disusun dinyanyikan.
Load more