tvOnenews.com - Masih ingat kisah Kopda Muslimin? Seorang prajurit TNI Kota Semarang ini seketika namanya menjadi dikenal lantaran dirinya menjadi dalang dalam penembakan terhadap istrinya sendiri.
Sang istri bernama Rina Wulandari (34) tertembak di depan rumahnya, di Jalan Cemara III, Banyumanik, Semarang.
Berkaitan dengan kasus tersebut, Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi saat itu mengungkapkan bahwa motif Kopda Muslimin melakukan penembakan terhadap istrinya karena terlibat asmara terlarang dengan kekasih gelapnya.
“Motifnya karena (Kopda M) punya pacar lagi dan ada delapan saksi yang kita periksa di antaranya saksi itu pacarnya, jadi pacarnya juga sudah kita lakukan penangkapan,” ungkap Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi pada Senin (25/7/2022).
Untuk mengikuti kisahnya lagi, simak informasi berikut ini.
Tersangka Percobaan Pembunuhan terhadap Rina Wulandari. (Tim tvOne - Didiet Cordiaz)
Kopda Muslimin sempat menyewa sejumlah pembunuh bayaran dengan imbalan sebesar Rp 120 juta untuk menghabisi nyawa Rina dengan cara menembak kepalanya.
Percobaan membunuh sang istri bukan hanya sekali dilakukan oleh Muslimin, ia pun pernah menyuruh Sugiono alias ‘Babi’ untuk membunuh Rina Wulandari.
Berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari meracuninya, membunuh dengan modus pencurian hingga ke dukun untuk dikirimkan santet, namun semua usahanya gagal.
Semua bermula dari curahan hati muslimin kepada salah satu komplitan pembunuh bayaran tersebut.
“Ketemu Bang Mus (Kopda Muslimin) di rumahnya. Cerita keadaan keluarga, tidak kuat dikekang istrinya,” kata Agus Santoso alias Agus Gondrong yang merupakan salah satu tersangka penembakan kepada Rina, pada Rabu (27/7/2022).
Potret Kopda Muslimin dan Istrinya, Rina Wulandari. (Tim tvOne - Didiet Cordiaz)
Menurutnya, Kopda Muslimin meminta agar nyawa istrinya dihabisi dengan bayaran yang akan diberikan sebesar Rp120 juta. Jika berhasil, jumlah tersebut akan ditambahkan.
“Dijanjikan Rp200 juta ditambah sebuah mobil kalau berhasil (membunuh korban),” sambungnya.
Namun salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin mengaku diperintahkan untuk meminta uang kepada mertuanya atau orang tua dari Rina Wulandari.
Dengan kata lain, uang yang digunakan untuk membayar pembunuh bayaran yang akan menghabisi nyawa sang istri berasal dari uang mertua.
“Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini di telepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit,” ujar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irawan Anwar, pada Rabu (29/7/2022).
Berdasarkan penyidikan, Kopda Muslimin meminta tersangka eksekutor penembakan Sugiono alias ‘Babi’ (36) sebanyak kurang lebih 4 kali untuk menghabisi nyawa istrinya.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan motif penembakan yakni kisah asmara terlarang antara Kopda Muslimin dengan kekasih gelapnya.
Setelah penembakan tersebut, sang kekasih gelap sempat diajak untuk kabur oleh Kopda Muslimin. Namun pacarnya tersebut menolak.
“Jadi yang bersangkutan (Kopda M) lari setelah melakukan kegiatan ini tapi pacarnya tidak mau,” jelas Ahmad Luthfi.
Salah satu tersangka pembunuhan, Sugiono alias 'Babi'. (Tim tvOne - Didiet Cordiaz)
Tersangka Sugiono alias ‘Babi’ menyampaikan bahwa tersangka Kopda Muslimin terus memberikan panduan kepada pembunuh bayaran untuk menghabisi istrinya itu sejak awal hingga pelaksanaan eksekusi.
“Ditelepon untuk menunggu di ujung gang oleh Bang Muslimin (Kopda Muslimin),” ujar Sugiono.
Menurut Babi, Muslimin juga memberi kabar melalui telepon bahwa istrinya sudah keluar rumah untuk menjemput anaknya pulang sekolah.
Penembakan tersebut seharusnya dilakukan saat istrinya keluar untuk menjemput anaknya.
“Skenarionya ditembak sebelum berangkat jemput ke sekolah waktu tidak ada anaknya,” jelasnya.
Kopda Muslimin ditemukan tewasi di rumah orang tuanya. (Ist)
Kopda Muslimin pada akhirnya ditemukan tewas tak bernyawa di rumah orang tuanya yang berada di Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis (28/7/2022).
Dirinya pulang ke rumah orang tuanya pada pukul 05.30 WIB pagi hari. Hingga pada pukul 07.00 WIB sang ayah, Mustaqim menemukan Muslimin sudah tak bernyawa lagi.
Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan Kopda Muslimin sempat muntah-muntah sebelum meninggal dunia.
Selain itu, anggota TNI ini juga sempat meminta maaf kepada orang tuanya atas semua tindakan jahat yang ia lakukan kepada istrinya sendiri, Rina Wulandari.
“Saat pulang ke rumah sempat minta maaf,” ungkap Luthfi.
Orang tua Kopda Muslimin juga sempat memberikan nasehat terhadap anaknya untuk menyerahkan diri.
Nahas, tak lama kemudian, Kopda Muslimin ditemukan oleh sang ayah dalam kondisi meninggal dunia terbaring diatas kasurnya. (Kmr)
Load more