Jakarta - Masih ada sebagian masyarakat yang mengaitkan kendaraan mogok di rel kereta api (KA) dengan hal-hal mitis, padahal ada penjelasan ilmiahnya.
Salah satu peneliti di Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Harry Arjadi, mencoba mengurai penyebab kendaraan mogok di perlintasan kereta.
Harry menyebut, akar masalah itu adalah emisi elektromagnet di palang kereta atau kabel penyalur arus listrik di sepanjang rel kereta yang tidak kompatibel.
Terlebih jika kereta api hendak melintas di sekitar jarak 600 meter, arus listrik tersebut kemudian menghantarkan medan magnet yang tinggi. Medan magnet tersebut yang membuat putaran mesin mobil tiba-tiba mati saat melintas di atas rel kereta api.
"Sehingga, ketika ada kejadian itu (mobil mogok), ada penelitian tentang eletromagnetic compatibility kelistrikan kereta," kata Harry seperti dikutip dari situs resmi LIPI.
Menurut Harry, tidak kompatibelnya emisi elektromagnet listrik sebuah benda yang berbasis kelistrikan menghasilkan emisi di atas ambang batas.
Walhasil, paparan emisi tersebut menimbulkan kekacauan sistem kelistrikan benda lain, tak terkecuali perangkat Electronic Control Unit (ECU), yang merupakan otak dari sebuah mobil.
Load more