Jakarta, tvOnenews.com - Adakah resolusi atau harapan khusus di tahun ini yang ingin diwujudkan dalam mencapai kondisi keuangan yang lebih sehat? Berikut tips yang bisa dilakukan untuk mewujudkan tujuan keuangan yang lebih baik di tahun 2024.
Pentingnya perencanaan
Sebuah kutipan founding fathers Amerika Serikat (AS), Benjamin Franklin “If you fail to plan, you are planning to fail” atau dengan kata lain jika kita gagal membuat rencana, sesungguhnya kita telah merencanakan kegagalan itu sendiri..
Rencana keuangan tidak hanya penting bagi perusahaan besar atau organisasi, melainkan juga krusial bagi setiap individu.
Perencanaan keuangan yang baik akan membantu mengelola pendapatan, menghindari utang berlebihan, dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Tinjau target keuangan
Target merupakan hal yang krusial dalam perencanaan keuangan, karena rencana hanyalah sia-sia apabila tidak disertai target yang jelas. Mulailah merumuskan target keuangan dengan memperhatikan beberapa hal.
Yang pertama, setiap target keuangan haruslah spesifik dan jelas. Uraikan target-target tersebut dengan rinci. Semakin merinci target yang kamu buat, maka langkah-langkahnya akan lebih terarah dalam mencapainya. Misalnya, Misalnya menetapkan target untuk membeli rumah pertama dalam lima tahun ke depan, atau merencanakan modal untuk pernikahan dalam tiga tahun ke depan.
Kedua, tentukan kapan target yang telah ditetapkan harus terealisasi. Tentukan dengan jelas kapan ingin mencapai setiap target keuangan. Apakah dalam waktu satu tahun, lima tahun, atau mungkin sepuluh tahun ke depan. Menetapkan batas waktu membantu menciptakan rasa urgensi dan memberikan landasan waktu yang realistis.
Ketiga, perkirakan biaya yang dibutuhkan. Tinjau dan tentukan dengan saksama berapa biaya yang dibutuhkan untuk mencapai setiap target. Apakah itu melibatkan tabungan untuk membayar uang muka rumah, mempersiapkan biaya pernikahan, atau berinvestasi untuk tujuan jangka panjang. Pengenalan biaya ini akan membantumu merancang rencana keuangan yang lebih presisi.
Setelah menetapkan target keuangan yang jelas, langkah berikutnya adalah merencanakan pengaturan pendapatan dan pengeluaran untuk memenuhi target tersebut.
Aturan 50/30/20
Salah satu metode yang disarankan untuk merencanakan keuangan yaitu aturan 50/30/20, yang mana 50 persen dari pendapatan digunakan untuk membiayai segala macam kebutuhan, 30 persen untuk membiayai keinginan, serta 20 persen untuk tabungan atau investasi.
Untuk mulai menerapkan metode ini, langkah awal yang krusial adalah menghitung dengan cermat estimasi pendapatan selama setahun. Pendapatan bisa meliputi gaji, bonus tahunan, Tunjangan Hari Raya (THR), dan hasil investasi jika ada. Penting untuk menghindari membuat estimasi yang bersifat aspirasional dan lebih fokus pada angka yang realistis.
Kemudian kedua, buatlah daftar yang rinci tentang perkiraan pengeluaran tetap kamu selama setahun. Mulai dari kebutuhan harian seperti makanan dan transportasi, cicilan utang, biaya rutin bulanan seperti biaya sekolah anak dan asuransi, hingga pajak. Ini membantumu memiliki gambaran yang jelas tentang pos-pos pengeluaran yang perlu dipertimbangkan.
Ketiga, apabila perkiraan pengeluaran setahun lebih dari 50 persen dari pendapatan, jangan panik. Terkadang, situasi khusus dapat membuat pengeluaran melebihi batas ini, misalnya kebutuhan mendadak. Yang terpenting, setelah situasi kembali normal, disiplinlah untuk menabung atau menambah jumlah tabungan guna menutupi 'kebocoran' pada bulan sebelumnya.
Keempat, pisahkan dengan jelas antara keinginan dan kebutuhan. Keinginan mencakup hal-hal yang tidak termasuk dalam kebutuhan pokok, seperti keperluan hobi, gadget, atau hiburan seperti menonton konser. Memahami perbedaan ini membantumu mengelola alokasi dana dengan lebih cerdas.
Kelima, selalu sisihkan dana untuk simpanan sebagai prioritas utama. Besar kecilnya dana yang disisihkan harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu. Dana simpanan berfungsi sebagai penanggulangan kebutuhan mendadak tanpa mengganggu pos keuangan lainnya.
Dan yang keenam, pertimbangkan untuk mulai berinvestasi. Jika masih ada sisa anggaran dari perencanaan, pertimbangkan untuk melirik instrumen investasi. Mulai dari deposito, reksadana, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), hingga saham. Penting untuk memahami skema dan risiko investasi masing-masing, termasuk kredibilitas institusi yang menerbitkan investasi tersebut.
Aturan 50/30/20 bukan hanya sebuah panduan, tetapi juga filosofi hidup yang mengajarkan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan, keinginan, dan investasi untuk mencapai keuangan yang sehat dan berkelanjutan. (ant/mii)
Load more