tvOnenews.com - Kisah Captain Zifky Priatelna pilot kaya raya yang meninggalkan pekerjaannya setelah mendapatkan ketenangan di jalan kemanusiaan, viral di sosial media.
Bagaimana kisah perjalanan hidup Captain Zifky Priatelna yang melepas pekerjaan pilotnya demi mendapat ketenangan hidup? Scroll terus artikel ini.
Setelah tamat SMA Captain Zifky langsung melanjutkan pendidikan pelatihan penerbangan di PLP Curug. Ia lulus sebagai pilot tahun 1990, kemudian bergabung dengan salah satu maskapai penerbangan.
“Setelah saya menjadi pilot, sungguh-sungguh apa yang saya perkirakan itu semua terjadi, uang begitu banyak. Di masa muda saya berlimpah dengan uang,” kata Captain Zifky dilansir dari kanal Youtube SOLUSI TV, Rabu (6/3/2024).
Berjalannya waktu sebagai pilot muda, Captain Zifky mencoba mengejar kepuasan. Dengan uang yang berlimpah semua yang ia inginkan mudah tercapai.
Tahun demi tahun ia jalani mengejar kebahagiaan dunia, yang ternyata tidak kunjung didapat. Meski segala kemewahan telah ia punyai. Namun hidup masih terasa hampa.
“Sampai satu titik di tahun 1996, saya masuk pada sebuah titik dimana apa yang saya miliki sama sekali tidak mendatangkan kepuasan, kebahagiaan. Di titik itu apa yang saya rasakan hampa,” ungkap Captain Zifky.
“Apa yang dikatakan kesenangan dunia semua saya miliki, uang, teman, dunia malam, pesta pora dan segala gemerlapnya. Tapi ternyata bukan itu,” tambahnya.
Sampai satu kali pilot muda ini masuk ke sebuah acara ibadah. Pengkhotbah yang sedang berkhotbah menuturkan bahwa hidup dalam dunia ini semuanya sia-sia.
“Hanya hidup dekat Tuhan dan takut akan Tuhan yang membuat hidup kita dalam kebahagiaan,” tutur Captain Zifky menirukan sang pengkhotbah.
Pernyataan itu seperti sebuah jawaban atas lelah dan hampanya hidup yang ia rasakan saat itu.
“Saya pikir saya harus kembali kepada Tuhan. Di situ saya merasakan di situ saya harus berbalik,” ucap Captain Zifky.
Akhirnya ia memutuskan untuk mulai menghentikan semua kegiatan gemerlap yang pernah ia lakukan. Dengan membatasi teman-teman lama dan mulai masuk ke kegiatan-kegiatan pelayanan.
Terutama pada pelayanan kemanusiaan. Captain Zifky pun menjelajahi pedalaman-pedalaman di Indonesia dan melihat fakta bahwa mereka hidup di bawah garis kemiskinan.
“Itu sangat mengganggu saya. Beban pelayanan kemanusiaan makin hari makin rasanya menjadi prioritas,” ujar Captain Zifky.
“Kebahagiaan saya mulai beralih. Kalau saya terbang kemudian dapat uang ini itu, tidak sebahagia kalau saya duduk dan melayani,” imbuhnya.
Dan di situ lah Captain Zifky merenung di hadapan Tuhan-nya dan bertanya apakah harus meninggalkan pekerjaan sebagai pilot.
“Waktu saya berdiskusi dengan istri, sama sekali tidak ada keberatan.
Dia cuman bilang kalau memang itu panggilan Tuhan, jalani,” kenangnya.
Captain Zifky pun akhirnya membuat surat resign dari pekerjaanya sebagai seorang pilot. Kini ia mendedikasikan hidupnya untuk misi-misi kemanusiaan.
Melayani anak-anak yang membutuhkan dan memberikan mereka kehidupan yang layak. Mantan pilot itu yakin anak-anak yang diasuhnya kelak akan menjadi orang yang bermanfaat.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more