tvOnenews.com - Ustaz Syafiq Riza Basalamah buka suara usai kajiannya di Surabaya ditolak oleh GP Anshor dan Banser. Sebelumnya, terjadi kericuhan antara GP Anshor Surabaya dengan Panitia Penyelenggara Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Kericuhan diduga akibat miskomunikasi antara GP Anshor dengan panitia penyelenggara. Pasalnya, Ustaz Syafiq dinilai kerap menjelek-jelekkan amaliah Nahdlatul Ulama (NU) dan provokatif.
Mulanya, Ustaz Syafiq diundang untuk mengisi acara Tabligh Akbar di Surabaya dalam rangka memasuki bulan Ramadhan. Kemudian, Ustaz Syafiq mengaku mendapatkan kiriman surat penolakan yang dilayangkan oleh pihak GP Anshor.
Ustaz Syafiq lantas berharap pihak panitia bisa mencari jalan tengah agar tak ada masalah kedepannya. Ia juga mengaku tak masalah jika isi ceramahnya dikoreksi.
“Kalau memang ada hal-hal yang tidak diinginkan, Ana tidak akan sampaikan. Ketika ucapan itu harus dicabut, harus minta maaf,” katanya.
Ustaz Syafiq juga menyebut ceramah-ceramah sebelumnya tak pernah ada masalah. Ia lantas menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan yang memicu keributan.
"Sebenarnya apa yang ditulis sama teman-teman kita itu menjadi bahan renungan. Apakah Ana seperti itu? Ya mau nggak mau kita harus memperbaiki, seorang Muslim itu bukan orang yang suka berbuat salah kemudian ngeyel, kalau kita salah kita harus perbaiki,” ujar Syafiq Riza Basalamah.
Ustaz Syafiq Riza berusaha untuk lebih bijak dalam menyampaikan ceramah dan terbuka untuk menerima kritik. Dirinya berharap agar perbedaan tidak menjadi pemicu perpecahan dalam umat Islam.
Ia juga mengajak untuk merenungkan definisi radikalisme dan terorisme, ia juga turut mempertanyakan mengapa orang jadi radikal. Menurutnya, salah satu penyebab umat muslim takut belajar agama karena khawatir dianggap radikal.
"Ketika Ana membaca kenapa orang jadi radikal, ini analisa dari orang-orang barat salah satunya itu karena belajar agama terlalu dalam, akhirnya orang jadi takut belajar agama karena takut jadi radikal, padahal yang jadi radikal dan teroris itu biasanya yang belajar agama sepotong-potong," ungkapnya.
Harapan Ustadz Syafiq kedepannya ada ruang diskusi untuk saling menghargai jika terjadi perbedaan pendapat. Ia berharap Islam tak rusak karena perbedaan.
"Suatu saat kalau mungkin ada yang menolak kehadiran Ana, panggil Ana untuk dibina, bila memang ada hal-hal yang perlu Ana perbaiki. Bila memang ada ruang untuk berbeda pendapat saling menghargai. Jangan sampai islamnya ini rusak karena beda pendapat," pungkasnya. (adk)
Load more