tvOnenews.com - Baru-baru ini viral sebuah video yang mengisahkan seorang pilot yang memilih resign karena sudah tak kuat dengan pekerjaannya.
Captain Zifky Priatelna merupakan seorang pilot kaya raya yang kisahnya kemudian viral di sosial media karena meninggalkan pekerjaan mentereng demi mendapatkan ketenangan.
Kisah Captain Zifky yang akhirnya memilih jalan kemanusiaan itu mendapat banyak sorotan dari netizen.
Pasalnya, pekerjaan sebagai pilot bukanlah pekerjaan sembarangan karena dipandang sebagai pekerjaan yang dekat dengan harta dan kemewahan.
Setelah lulus dari SMA Zifky lantas melanjutkan pendidikan pelatihan penerbangan di PLP Curug.
Dia lulus sebagai pilot tahun 1990 dan langsung bergabung dengan salah satu maskapai penerbangan terkemuka.
Melansir dari kanal Youtube SOLUSI TV, Jumat (8/3/2024) berikut adalah kisah Captain Zifky, mantan pilot kaya raya yang memilih resign demi mendapat ketenangan.
“Setelah saya menjadi pilot, sungguh-sungguh apa yang saya perkirakan itu semua terjadi, uang begitu banyak. Di masa muda saya berlimpah dengan uang,” ucap Captain Zifky.
Sebagai pilot muda, Captain Zifky mencoba mengejar kepuasan dunia dengan pendapatan dan gaji yang lebih dari cukup.
Bahkan semua apa yang dia inginkan terkesan mudah dicapai dengan harta yang dimilikinya saat itu.
Semakin lama, Captain Zifky semakin tenggelam mengejar kebahagiaan dunia. Namun ternyata semua itu tak kunjung didapati, meski segala kemewahan sudah dimilikinya.
Bahkan dia merasa semua itu justru hampa, hingga lama kelamaan Zifky rasa bingung harus melakukan apalagi demi mencapai hidup damai dan bahagia.
“Sampai satu titik di tahun 1996, saya masuk pada sebuah titik dimana apa yang saya miliki sama sekali tidak mendatangkan kepuasan, kebahagiaan. Di titik itu apa yang saya rasakan hampa,” terang Captain Zifky.
“Apa yang dikatakan kesenangan dunia semua saya miliki, uang, teman, dunia malam, pesta pora dan segala gemerlapnya. Tapi ternyata bukan itu,” imbuhnya.
Sampai pada suatu ketika, pilot muda itu menghadiri sebuah acara ibadah dan mendengarkan khotbah dari pendeta kala itu.
Sang Pengkhotbah menuturkan bahwa apa yang ada dalam dunia ini semuanya sia-sia dan fana.
Captain Zifky, memilih resign dari maskapai dan tinggalkan pekerjaan mentereng demi mendapat ketenangan. Source: YouTube Solusi TV
“Hanya hidup dekat Tuhan dan takut akan Tuhan yang membuat hidup kita dalam kebahagiaan,” ucap Captain Zifky menirukan sang pengkhotbah.
Zifky menuturkan jika pernyataan itu seperti sebuah jawaban yang menampar rasa lelah dan hampa yang ia rasakan saat itu.
“Saya pikir saya harus kembali kepada Tuhan. Di situ saya merasakan di situ saya harus berbalik,” papar Captain Zifky.
Captain Zifky akhirnya memutuskan untuk menghentikan semua hal gemerlap yang pernah dilakukan sebelumnya.
Awalnya dia membatasi hubungan dengan teman-teman lama dan mulai masuk ke kegiatan-kegiatan pelayanan, terutama pada pelayanan kemanusiaan.
Captain Zifky kemudian menjelajahi pedalaman-pedalaman di Indonesia dan melihat fakta bahwa mereka hidup di bawah garis kemiskinan.
“Itu sangat mengganggu saya. Beban pelayanan kemanusiaan makin hari makin rasanya menjadi prioritas,” papar Captain Zifky.
“Kebahagiaan saya mulai beralih. Kalau saya terbang kemudian dapat uang ini itu, tidak sebahagia kalau saya duduk dan melayani,” sambungnya.
Di situ lah Captain Zifky mulai sering merenung di hadapan Tuhan-nya dan bertanya apakah harus meninggalkan pekerjaan sebagai pilot.
“Waktu saya berdiskusi dengan istri, sama sekali tidak ada keberatan. Dia cuman bilang kalau memang itu panggilan Tuhan, jalani,” kenangnya.
Captain Zifky lantas akhirnya membuat surat resign dari pekerjaanya sebagai seorang pilot. Kini ia mendedikasikan hidupnya untuk misi-misi kemanusiaan.
Melayani anak-anak yang membutuhkan dan memberikan mereka kehidupan yang layak. Mantan pilot itu yakin anak-anak yang diasuhnya kelak akan menjadi orang yang bermanfaat
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews
Load more