Bosnya selalu memerintahkan anak buahnya untuk melakukan pekerjaan ini dan itu, dan terdengar oleh Ahmad Sahroni.
Hingga suatu ketika, saat bosnya tengah mabuk, ialah yang mengerjakan semua pekerjaan milik bosnya tersebut.
"Disaat dia mabuk dan gak bisa kerja, pekerjaan dialah yang gua kerjain. Kebayang dong," terangnya.
"Nah pekerjaan yang dia suruh, gue yang kerjain. Isi kapal, beli kita nebus minyak di Pertamina Kramat Raya waktu itu kantor pemasaran. Kita bayar ke bank, kita yang ngisi ke kapal nah proses itu gua lakuin," sambungnya.
Padahal waktu itu Ahmad Sahroni bekerja sebagai supir, namun bisa terlibat dalam pekerjaan bos. Dari situlah Ahmad Sahroni kemudian bisa berhubungan dengan para pihak terutama para klien dan pemilik kapal.
"Banyak dari mereka lebih dominan senang berkomunikasi dengan gue," ujar Ahmad Sahroni.
Karena saat itu bosnya sulit dihubungi oleh para klien, akhirnya para klien dan pemilik kapal beradaptasi dan berhubungan dengan Ahmad Sahroni.
Load more