"Kini merayakan di tengah bakat anak-anak muda baru, itu kan menyenangkan sekali sebetulnya dan masih bisa produktif bekerja sama dengan anak-anak baru dan bisa kembali ke Papua," kata sutradara "Kucumbu Tubuh Indahku" itu.
Dalam rentang 40 tahun tentu banyak hal yang dihadapinya, kegagalan jelas sudah dialaminya berkali-kali. Namun bagi Garin hal tersebut tidaklah penting.
Garin juga tidak ingin berapa kali mengalami kegagalan saat membangun kiprahnya di perfilman Indonesia. Bagi Garin, 40 tahun adalah komitmennya untuk terus bekerja keras dan konsisten menghadirkan karya.
Bukan lagi soal materi yang didapat selama menjadi sutradara, melainkan keasyikan dalam menghadirkan karya.
"Ketika memilih film, kita harus kerja keras. Kehilangan duit dan harus nyari, tapi itu cara bertahan yang indah," ujar Garin.
Sutradara trilogi "Opera Jawa" ini melanjutkan, "Saya bisa bilang hidup saya asyik karena saya memilih apa yang saya inginkan."
Pria kelahiran 6 Juni 1961 itu, mengatakan sangat senang bisa berada dalam sejarah film Indonesia dan tumbuh bersama para sineas muda seperti Hanung Bramantyo, Ifa Isfansyah, Anggi Noen yang tak lain adalah para muridnya.
Garin mengungkapkan salah satu hal yang membuatnya bangga berada di titik ini adalah dapat menyaksikan para muridnya bisa berkarya lebih baik dari dirinya.
Load more