tvOnenews.com - Mayangsari, artis senior yang pernah menjadi topik hangat masyarakat pada masanya.
Menginjak usia perniakahan 22 tahun dengan Bambang Trihatmojo, Mayangsari masih saja dicap sebagai pelakor. Bahkan, kini julukannya menjadi pelakor senior.
Lantas, apa tanggapannya mengenai sebutan yang diarahkan kepada dirinya tersebut?
Begini tanggapan Mayangsari soal sebutan 'pelakor senior'. Sumber: YouTube MAIA ALELDUL TV
Melalui tayangan YouTube MAIA ALELDUL TV yang diunggah 5 Maret 2021, Mayangsari mengungkap sudah 22 tahun menjalani rumah tangga dengan anggota keluarga Cendana.
"Jalan 22 tahun (pernikahan). Kalau sah secara negara aku baru 2011," ungkapnya.
Wanita kelahiran 1971 tersebut juga menceritakan bahwa dirinya berpacaran dengan Bambang Trihatmodjo tahun 1997 dan menikah tiga tahun setelahnya.
"Jadi 1997 (pacaran), menikah 2000, punya anak 2005 terus menikah secara negara 2011 sampai sekarang Alhamdulillah," kata Mayangsari.
Sebelumnya, Mayangsari dicap sebagai pelakor atau perebut suami orang karena menikah dengan Bambang Trihatmodjo yang statusnya suami dari Halimah Agustina Kamil.
Meski telah menghilang dari media dan sudah berlalu puluhan tahun lalu, rupanya publik tak bisa melupakan kejadian tersebut.
Hingga saat ini Mayangsari masih dicap sebagai seorang pelakor dan sering mendapat komentar negatif dari warganet di media sosialnya.
Kepada Maia Estianty, Mayangsari mengatakan sadar akan semua hal tersebut dan konsekuensi dari apa yang sudah dilakukannya di masa lalu.
"Susah sih May, aku mau bilang di sini gini, apapun yang akan aku lakukan, pasti dilihatnya dari sudut negatifnya. Padahal suatu hubungan itu tidak mungkin terjadi kalau nggak ada yang memulai," kata Mayangsari.
"Terus aku harus jelasin? Terus, aku harus jelaskan pernah ada penolakan? Aku harus jelasin begini begitu? Nggak perlu. Karena menurut aku gini, aku memilih hidup aku, artinya aku sudah harus sadar sama konsekuensinya," sambungnya.
Pelantun lagu 'Tak Ingin Sendiri' itu juga mengatakan bahwa apa yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, bukan kepada orang-orang.
"Kita bicara bukan dari orang per orang, karena apa yang aku lakukan tanggung jawabnya bukan ke orang, tapi ke Atas (Tuhan)," ujarnya.
Dicap sebagai pelakor senior puluhan tahun, Mayangsari mengaku hanya diam karena dirinya juga memiliki keterbatasan.
Dan ia menilai diamnya itu dapat melindungi orang-orang yang ia sayangi, yakni suami dan anaknya.
"Aku memang diem, aku manusia biasa yang punya keterbatasan. Apapun yang aku lakukan impactnya kepada orang-orang yang aku sayang," kata Mayangsari.
"Diamnya aku adalah bentuk penghargaan aku terhadap orang-orang yang aku sayang itu (anak dan suaminya)," lanjutnya.
Ia juga mengaku rumah tangganya selama ini harmonis karena komunikasi yang baik dengan anak dan suaminya.
"Kita bisa bertahan sampai sekarang Alhamdulillah tidak pernah ada gesekan, yang penting komunikasiku, suamiku dan anak aku itu sangat baik," kata Mayangsari.
Terhadap cemoohan orang lain, Mayangsari sudah tak ambil pusing karena memang sudah menjadi bagian dari konsekuensinya.
"Jadi kalau sekarang ada orang bilang begini, begitu, ya sudah itu memang bagian dari konsekuensinya. Tapi yang sebetulnya terjadi kalau aku mau menjelaskan, berarti sama aja kayak pembelaan," ucap Mayangsari.
"Jadi menurut aku terserah aja deh. Yang jelas orang tuaku tidak pernah mengajarkan aku seperti yang aku jalan. Jadi, jangan juga dicontoh," lanjutnya.
(Gwn)
Load more