"Walaupun dia secara pandangan bernegara ideologi, berbeda dengan kita. Kita boleh kok berbeda pendapat dengan Habib Rizieq dengan Habib Bahar, dengan siapapun," kata Gus Miftah.
"Tapi saya minta satu, Kamu boleh tidak taat, tapi jangan pernah menghilangkan rasa hormat. Yang kita hormati apa? dzuriyahnya Kanjeng Nabi," sambungnya.
Menurutnya, setiap orang tidak ada kewajiban untuk satu pandangan, boleh ada perbedaan. Namun, soal hormat kepada keturunan Nabi Muhammad SAW adalah kewajiban.
"Soal kita berbeda pendapat dengan dia ya boleh-boleh saja dong. Nggak ada kewajiban kita untuk taat gitu, tetapi ada kewajiban untuk hormat," ujar Gus Miftah.
Terakhir, Gus Miftah juga meminta jamaah untuk tidak memusuhi habib. Sebab, yang berbeda pandangan hanya pola pikirnya saja, sementara dalam tubuh habib mengalir darah Nabi SAW.
"Selama itu betul dzuriahnya Kanjeng Nabi, tolong jangan pernah memusuhinya. Yang kita musuhi itu pola pikirnya tapi dzuriahnya dan darahnya Kanjeng Nabi ini enggak boleh," pungkasnya.
(Gwn)
Load more