“Saya ditinggal sama bapak saya, dia bilang sebelum meninggal ‘bapak cuma nitipin jaga adik kamu sama ibu kamu’. Saya teringat itu terus, makanya saya pengen kerja, saya nggak mau ingkari titipan terakhir bapak saya,” ungkap Haidir Anam.
Saat bekerja di Jakarta, semangat Anam untuk meraih mimpi kembali muncul. Jenderal Andika yang kerap berolahraga dan beraktivitas di sekitar Markas Besar TNI AD melihat Anam sebagai kuli yang pekerja keras.
Saat pendaftaran Seleksi Calon Tamtama TNI 2020 dibuka, Andika mengarahkan Anam untuk mengikuti tes. Tak berpikir panjang Anam pun bersemangat dalam mempersiapkan keperluan seleksi, mulai dari keperluan administrasi hingga persiapan fisik.
Selama mempersiapkan diri mengikuti seleksi TNI AD, Anam dibantu oleh Sandi, sesama kuli bangunan. Sandi merupakan penyandang disabilitas yang juga memiliki semangat tinggi dalam bekerja.
“Saya bersahabat dengan Anam dari dulu, dekat kayak saudara, istilahnya saling mengisi. Dia cerita ingin jadi tentara, terus dia bingung sama keluarganya,” kata Sandi.
“Anam pengen latihan lari pagi, saya bangunin, jam 03.00 pagi. Kata Anam dia pengen lari bareng Sandi, tapi Sandi-nya nggak bisa lari. Sandi bisa kasih dukungan dan semangat aja,” ungkapnya.
Load more