Melalui wawancara bersama Andy F Noya pada acara Kick Andy, John Kei menceritakan tentang perjalanan hidupnya selama berada di dalam jeruji besi.
Pria asal pulau Kei, Ambon, Maluku Tenggara itu mengatakan kepada Andy F Noya bahwa masa kecilnya dilalui dengan kemiskinan.
Ia mengaku bahwa orang tuanya merupakan seorang petani yang miskin.
Hobi berkelahinya dimulai sejak kecil di masa sekolah, karena sering berantem dengan senior-senior di sekolahnya setiap pulang sekolah.
John Kei mengaku masa kecilnya pahit karena harus melewati kemiskinan dan bullying.
Pria kelahiran 1969 itu mengaku pernah bersekolah di SMEA, tapi ia merasa tidak cocok sehingga sering berkelahi dan putus saat akan memasuki kelas dua. Namun, ia tetap mendapatkan ijazah karena mengikuti ujian persamaan.
Di usia 18 tahun, John Kei nekat meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Surabaya, Jawa Timur. Dengan hanya bermodal nekat, ia loncat menaiki kapal tanpa tiket.
Akhirnya, petugas kapal menyuruhnya membersihkan kapal karena telah menaiki kapal tanpa membayar tiket.
John Kei sempat tinggal bersama dengan saudaranya di Surabaya, namun tak lama ia pergi meninggalkan rumah saudara dan memilih hidup di jalanan, lantaran sering bertengkar dengan saudaranya itu.
Setelah menjadi 'gelandangan' di Surabaya, John Kei akhirnya memutuskan untuk pergi ke Jakarta.
Load more