Pada tahun 1992, John Kei menjadi seorang security di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta, di mana banyak tamu bule dan banyak orang berkelahi.
Suatu ketika, John Kei sempat memisah sebuah perkelahian, namun ia malah kena pukul dari belakang. Usai perkelahian itu dibubarkan polisi, John Kei pergi pulang untuk mengambil balok dan kembali lagi ke tempat tersebut.
Menurutnya, awalnya ia tidak berniat membunuh, hanya ingin memberi besutan. Namun, di luar dugaan, besutannya itu tepat mengenai leher dan membuat korban meninggal dunia.
John Kei juga mengejar pihak-pihak lain yang terlihat perkelahian dan memotong kaki mereka. Saat itu usia John Kei baru menginjak 22 tahun.
Usai aksi brutalnya itu, John Kei mengaku tidak bersalah dan dirinya menjadi buronan polisi. Namun, kemudian ia menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya.
Tak berhenti sampai di situ, John Kei kembali terlibat perkelahian dengan narapidana lain saat berada di dalam lapas.
Sementara itu, nama John Kei juga sempat berurusan dengan aparat pada kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung.
Ayung yang menjadi korban John Kei, sempat menjadi sorotan saat dirinya muncul dalam kasus Hambalang dengan terdakwa mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Nyawa Ayung dihabisi di sebuah kamar hotel pada 27 Januari 2012 dan jasadnya ditemukan dalam keadaan luka parah di bagian leher dan puluhan luka tusukan pada sekujur tubuhnya.
Atas kasus pembunuhan tersebut, John Kei divonis 16 tahun penjara.
Load more