LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
John Kei dan Hercules, preman legendaris Indonesia.
Sumber :
  • Kolase foto tim tvOnenews.com

Dua Preman Legendaris Bernyali Besar, John Kei Pernah Habisi Nyawa Orang, Hercules Obrak-abrik Rumah Sakit, Ini Kisahnya

Berikut ini kisah dua preman legendaris, yaitu John Kei yang pernah habisi nyawa orang dan Hercules yang pernah mengobrak-abrik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Senin, 8 April 2024 - 20:59 WIB

tvOnenews.com - Bagi masyarakat Indonesia, mungkin sudah tak asing lagi dengan dua preman legendaris John Kei dan Hercules.

Kedua preman tersebut termasuk sosok paling ditakuti pada masanya. Kisahnya pun bisa membuat merinding pendengar atau pembacanya.

John Kei atau yang memiliki nama asli John Refra dikenal sebagai preman bernyali besar. Ia juga dicap sebagai pembuat onar di Jakarta, hingga dijuluki "The Godfather Jakarta".


John Kei dan Hercules, sosok preman legendaris yang paling ditakuti pada masanya. Sumber: kolase foto tim tvOnenews.com

Baca Juga :

Sementara itu, Hercules atau Rozario de Marshall juga menjadi salah satu preman legendaris yang paling ditakuti pada masanya.

Berikut ini kisah preman legendaris yang paling ditakuti pada masanya, John Kei dan Hercules.

Kisah John Kei

Sosok John Kei dikenal sebagai preman yang banyak ditakuti orang. Bukan tanpa alasan, reputasi John di dunia kriminal tergolong kelas berat.

Preman yang dijuluki sebagai The Godfather itu pernah ditahan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. 

Menariknya, sosok John Kei saat itu telah berubah menjadi sosok yang cukup lebih baik setelah mendekam di penjara Nusakambangan.

Melalui wawancara bersama Andy F Noya pada acara Kick Andy, John Kei menceritakan tentang perjalanan hidupnya selama berada di dalam jeruji besi.

Pria asal pulau Kei, Ambon, Maluku Tenggara itu mengatakan kepada Andy F Noya bahwa masa kecilnya dilalui dengan kemiskinan. 

Ia mengaku bahwa orang tuanya merupakan seorang petani yang miskin. 

Hobi berkelahinya dimulai sejak kecil di masa sekolah, karena sering berantem dengan senior-senior di sekolahnya setiap pulang sekolah.

John Kei mengaku masa kecilnya pahit karena harus melewati kemiskinan dan bullying.

Pria kelahiran 1969 itu mengaku pernah bersekolah di SMEA, tapi ia merasa tidak cocok sehingga sering berkelahi dan putus saat akan memasuki kelas dua. Namun, ia tetap mendapatkan ijazah karena mengikuti ujian persamaan.

Di usia 18 tahun, John Kei nekat meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Surabaya, Jawa Timur. Dengan hanya bermodal nekat, ia loncat menaiki kapal tanpa tiket.

Akhirnya, petugas kapal menyuruhnya membersihkan kapal karena telah menaiki kapal tanpa membayar tiket.

John Kei sempat tinggal bersama dengan saudaranya di Surabaya, namun tak lama ia pergi meninggalkan rumah saudara dan memilih hidup di jalanan, lantaran sering bertengkar dengan saudaranya itu.

Setelah menjadi 'gelandangan' di Surabaya, John Kei akhirnya memutuskan untuk pergi ke Jakarta.

Pada tahun 1992, John Kei menjadi seorang security di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta, di mana banyak tamu bule dan banyak orang berkelahi. 

Suatu ketika, John Kei sempat memisah sebuah perkelahian, namun ia malah kena pukul dari belakang. Usai perkelahian itu dibubarkan polisi, John Kei pergi pulang untuk mengambil balok dan kembali lagi ke tempat tersebut.

Menurutnya, awalnya ia tidak berniat membunuh, hanya ingin memberi besutan. Namun, di luar dugaan, besutannya itu tepat mengenai leher dan membuat korban meninggal dunia. 

John Kei juga mengejar pihak-pihak lain yang terlihat perkelahian dan memotong kaki mereka. Saat itu usia John Kei baru menginjak 22 tahun.

Usai aksi brutalnya itu, John Kei mengaku tidak bersalah dan dirinya menjadi buronan polisi. Namun, kemudian ia menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya.

Tak berhenti sampai di situ, John Kei kembali terlibat perkelahian dengan narapidana lain saat berada di dalam lapas. 

Sementara itu, nama John Kei juga sempat berurusan dengan aparat pada kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung. 

Ayung yang menjadi korban John Kei, sempat menjadi sorotan saat dirinya muncul dalam kasus Hambalang dengan terdakwa mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Nyawa Ayung dihabisi di sebuah kamar hotel pada 27 Januari 2012 dan jasadnya ditemukan dalam keadaan luka parah di bagian leher dan puluhan luka tusukan pada sekujur tubuhnya. 

Atas kasus pembunuhan tersebut, John Kei divonis 16 tahun penjara. 

Saat berada di Lapas Nusakambangan, John Kei mengaku mendapatkan kesempatan untuk bertaubat dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Di dalam lapas, ia banyak menghabiskan waktunya untuk membaca dan beribadah. Ia juga mengaku menyesal dan ingin menghapus masa lalunya tersebut.

Kisah Hercules 

Selain John Kei, Hercules juga termasuk salah satu preman legendaris yang paling banyak ditakuti orang pada masanya. Namun, ia kemudian memilih insaf dan menjadi seorang mubaligh.

Sebelum bertaubat, ada satu kisah Hercules yang pernah ramai, yakni ia mengobrak-abrik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. 

Tertera dalam buku X-Files karya ahli forensik Munim Idries terbitan tahun 2013, menyebutkan bahwa Hercules pernah bikin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo porak-poranda, hingga membuat meja bedah berantakan, dan lemari pendingin pun dibobol. 

Saat itu, Hercules datang bersama puluhan teman-temannya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk melakukan protes akibat tak terima jasad temannya bernama Fernando Helio Prada dipenuhi banyak jahitan. 

Fernando Helio sendiri merupakan teman Hercules sesama orang Timor-Timur yang tewas akibat ditikam di bagian punggung oleh dua orang pemuda.

Hercules cs melakukan aksi protes karena merasa tidak terima jasad Fernando Helio dipenuhi jahitan dan menuding dokter dilakukan autopsi tanpa persetujuan keluarga. 

Namun, pihak rumah sakit mengaku sudah membicarakan dan mendapat izin dari keluarga korban. Hercules cs saat itu menduga dokter telah mencuri organ-organ penting dari tubuh temannya.

Ketegangan di rumah memuncak ketika Hercules cs datang dan memaksa masuk ruang kerja para dokter. 

Saat itu para dokter mencoba menenangkan Hercules dan teman-temannya yang sedang emosi dan memberikan penjelasan terkait proses autopsi.

Namun, tidak menemui titik tengah, dokter yang mengautopsi Fernando justru dijadikan sandera agar membuka kembali jahitan jasad Fernando Helio. 

Kakak dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Agus Purwadianto saat itu juga turut menjelaskan kepada Hercules dan teman-temannya yang sedang emosi, namun malah dibogem hingga bibirnya berdarah.

Buntut kejadian tersebut, para dokter forensik RSCM mogok kerja selama tiga hari akibat trauma dengan aksi protes Hercules cs. 

Hercules dan tiga rekannya pada akhirnya diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan divonis 2 bulan penjara. 

(Gwn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Pep Guardiola Semringah Trio Bek Man City Comeback Jelang Laga Kontra Tottenham

Pep Guardiola Semringah Trio Bek Man City Comeback Jelang Laga Kontra Tottenham

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola senang dengan comeback trio lini belakang jelang pertandingan melawan Tottenham Hotspur di Stadion Etihad, Minggu (24/11/2024).
Lirik Lagu 'Ex Games' - ZHOUMI Super Junior M, Tampilkan Video Klip yang Artistik yang Bisa Bikin Penggemar Terpikat

Lirik Lagu 'Ex Games' - ZHOUMI Super Junior M, Tampilkan Video Klip yang Artistik yang Bisa Bikin Penggemar Terpikat

ZHOUMI melangsungkan comeback dengan merilis single terbarunya yang bertajuk "Ex Games" dan sudah bisa didengarkan di sejumlah platform musik. Berikut liriknya.
Pelatih Persebaya dan Persija Kompak Beri Apresiasi kepada Suporter Kedua Tim yang Rukun di Stadion GBT

Pelatih Persebaya dan Persija Kompak Beri Apresiasi kepada Suporter Kedua Tim yang Rukun di Stadion GBT

Pelatih Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta kompak memberikan apresiasi kepada suporter yang hadir di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Baru Setahun Dinas di Polres Solok Selatan, AKP Ulil Sudah Punya Musuh hingga Tewas Ditembak

Baru Setahun Dinas di Polres Solok Selatan, AKP Ulil Sudah Punya Musuh hingga Tewas Ditembak

AKP Ulil Ryanto Anshari baru saja setahun berdinas di Polres Solok Selatan dan menjadi Kasat Reskrim, tetapi ia sudah memiliki musuh, hingga ditembak mati
Kakang Rudianto Tunda Gabung Pemusatan Latihan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Demi Bela Persib Bandung di Liga Champions Asia 2

Kakang Rudianto Tunda Gabung Pemusatan Latihan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Demi Bela Persib Bandung di Liga Champions Asia 2

Kakang Rudianto akan menunda bergabung dengan pemusatan latihan Timnas Indonesia yang akan bertanding di Piala AFF 2024, karena Persib Bandung membutuhkan.
Buntut Foto Mesra Diduga Ketua DPRD Lumajang, Puluhan Warga Kirim Karangan Bunga

Buntut Foto Mesra Diduga Ketua DPRD Lumajang, Puluhan Warga Kirim Karangan Bunga

Puluhan massa yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Moral (MPM) melakukan aksi damai di halaman depan Gedung DPRD Kabupaten Lumajang, Jumat (22/11) sore
Trending
Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Lupakan Kemenangan atas Arab Saudi, Media Belanda Beri Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia Jelang Hadapi Australia pada Maret 2025

Jelang hadapi Australia di lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2025 mendatang, media Belanda sampaikan kabar buruk untuk Timnas Indonesia.
Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Bung Towel Sebut Jay Idzes Kumpulkan Pemain Tanpa Staf hingga Singgung soal Krisis Kepercayaan

Timnas Indonesia berhasil menaklukan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (19/11/2024). 
Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Tanpa Shin Tae-yong, Jay Idzes Sampai Bilang Begini di Ruang Ganti Jelang Laga Kontra Arab Saudi, Kapten Timnas Indonesia: Ingat Untuk Siapa Kalian Bermain

Suasana ruang ganti Timnas Indonesia penuh semangat setelah Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes menyampaikan hal ini meskit tanpa Shin Tae-yong. Jay Idzes bilang
3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda Sepak Bola Dunia Turun Gunung Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, FIFA Sampai Beri Arahan Untuk...

3 Legenda sepak bola dunia kunjungi Indonesia usai laga Timnas Indonesia kontra Arab Saudi. Dennis Wise dari Chelsea, Eric Abidal dari Barcelona, legenda Italia
Bawa-bawa Asnawi Mangkualam, Coach Justin Tegas Tak Restui Keinginan Rizky Ridho untuk Main di Liga Thailand: Lu Kalau Bisa Jangan...

Bawa-bawa Asnawi Mangkualam, Coach Justin Tegas Tak Restui Keinginan Rizky Ridho untuk Main di Liga Thailand: Lu Kalau Bisa Jangan...

Coach Justin nyatakan ketidaksetujuannya pada Rizky Ridho yang ingin berkarier di Liga Thailand. Singgung performa menurun Asnawi Mangkualam yang melempem.
Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Anak Kesayangan Jose Mourinho Tunda Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Pilih Tunggu Dipanggil Belanda Meski Sulit

Punya garis darah keturunan Indonesia membuat Jayden Oosterwolde menjadi sorotan untuk bergabung membela Timnas Indonesia
Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tak Perlu Dinaturalisasi, 3 Diaspora Ini Layak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Buat Piala AFF 2024

Tampil di luar negeri dan tak perlu lagi dinaturalisasi, para diaspora ini layak dipanggil Shin Tae-yong untuk perkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2024.
Selengkapnya
Viral