tvOnenews.com - Nama Freddy Budiman mungkin sudah tak asing lagi di telinga. Delapan tahun lalu, tepatnya pada tanggal 29 Juli 2016, bandar narkoba kelas kakap itu meninggal dunia usai dieksekusi mati di Lapangan Tembak Panaluan, Nusakambangan.
Ia divonis hukuman mati karena terbukti terlibat dalam berbagai kasus peredaran narkoba di Indonesia. Bahkan, Freddy merupakan dalang produksi sabu di dalam penjara.
Kasus pertamanya pada tahun 1997, Freddy terlibat dalam kasus narkoba hingga dijebloskan ke LP Cipinang.
Pada 2009, Freddy kembali berhadapan dengan pihak kepolisian lantaran menyimpan 500 gram sabu-sabu dan divonis 3 tahun 4 bulan penjara.
Tak kapok, Freddy kembali beraksi dan tertangkap aparat pada 2011. Ia terbukti memiliki ratusan gram sabu-sabu dan bahan pembuat ekstasi.
Pada 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis mati Freddy karena ulahnya mengimpor 1,4 juta butir pil ekstasi dari Tiongkok. Apabila lolos, ekstasi ini diperkirakan dapat meraup keuntungan sebesar Rp 45 miliar.
Walaupun ajal di depan mata, Freddy tetap mengedarkan narkoba dengan membuat pabrik sabu pada 2013 di dalam LP Narkotika Cipinang.
Sosok Freddy Budiman memang menggemparkan dunia kejahatan pada masanya. Namun, di akhir masa hidupnya, Freddy Budiman memutuskan untuk bertaubat dan mempersiapkan kematiannya.
Kisah taubatnya itu membuat banyak orang terkesan dan menjadikannya sebuah contoh pelajaran hidup.
Menurut pengakuan Koordinator Kerohanian Islam Lembaga Kemasyarakatan Se-Nusakambangan K.H. Hasan Makarim, dua hari sebelum dieksekusi mati, Freddy Budiman khatam Al-Quran tujuh kali dalam sehari.
Tak hanya itu, Freddy Budiman juga memiliki dua permintaan terakhir, yaitu mengucapkan kalimat syahadat sebelum eksekusi dan meminta untuk kain hitam yang menutup matanya dibuka agar ia bisa melihat dosa-dosa yang pernah diperbuatnya.
Pengakuan lain datang dari pendakwah Indonesia, Aa Gym. Di hari eksekusi Freddy Budiman, Aa Gym mengaku didatangi Freddy melalui mimpi.
Aa Gym mengaku tidak mengenal siapa Freddy Budiman dan baru mengetahuinya setelah mencari tahu melalui internet.
Dalam mimpi Aa Gym, Freddy sudah seperti temannya dan sempat berjalan-jalan bersama. Tak hanya itu, Aa Gym menyebut sosok Freddy dalam mimpinya datang dengan wajah tersenyum dengan tanda hitam di keningnya.
"Malam Jumat yang lalu, sesudah acara ini tidur di masjid sini. Malam-malam mimpi panjang, mimpi jalan-jalan sama Freddy Budiman," ujar Aa Gym.
"Ini tidak nyangka, termasuk panjang jalan-jalan lihat shalat, tapi yang rasakan dalam mimpi itu enak itu, seperti teman, wajahnya tersenyum aja saya lihat di keningnya ada tanda hitam," sambungnya.
Setelah terbangun dari mimpi tersebut, Aa Gym mengaku langsung mencari tahu sosok yang ada di mimpinya itu melalui internet dan baru mengetahui bahwa malam itu adalah malam eksekusi sang bandar narkoba.
"Ini malam-malam nih sesudah ceramah, tengah malam bangun sekitar jam 3-an, kenapa mimpi orang ini, langsung browsing di internet. Oh ternyata tengah malam itulah ditembak hukuman matinya," kata Aa Gym.
Aa Gym mengaku belum mengetahui apa hikmah dari mimpi tersebut, namun ia merasa ada rasa sayang setelah mimpi tersebut.
Penampilan Freddy Budiman dari belum bertaubat hingga bertaubat di akhir hayatnya juga memberikan kesan tersendiri bagi Aa Gym.
"Kalau dibandingkan foto-fotonya ya, zaman sebelumnya kan itu bandar narkoba yang kelas berat lah, di Cipinang tetap, di Nusa Kambangan sebelum cerita taubat itu sampai benar-benar biangnya narkoba. Tapi di penghujung hayatnya, saya lihat foto-fotonya tuh lebih nyaman dilihat, wallahua'lam," ujarnya.
Meski belum mengetahui hikmah dari mimpi tersebut, Aa Gym mengatakan tidak menyesal mimpi seperti itu. Ia turut berdoa agar Freddy Budiman meninggal husnul khotimah.
"Tapi saya tidak menyesal mimpi ketemu dengan Freddy Budiman, saat di sana ditembak mati. Saya tidak tahu hikmahnya apa, tapi yang jelas, saya berharap beliau husnul khotimah," kata Aa Gym.
"Sesungguhnya Allah amat sangat mencintai orang yang taubat dan mensucikan diri," lanjutnya.
Aa Gym juga mengingatkan kembali bahwa setiap orang memiliki ajalnya. Dan jika sudah ditetapkan, maka ajal tidak bisa dimajukan atau diakhirkan.
"Setiap umat ada ajalnya, jika datang yang ditetapkan, tidak bisa diakhirkan, walau sesaat, tidak bisa dimajukan, sudah waktunya meninggal. Tapi meninggalnya itu, husnul khotimah atau tidak, kita berharap diri kita husnul khotimah, juga yang lainnya," pungkas Aa Gym. (gwn/adk)
Load more