tvOnenews.com - Siapa yang tidak mengenal sosok preman legendaris bernama John Kei. Ia berasal dari Kepulauan Kei, yang juga namanya disematkan dengan nama daerah asalnya.
Kerap disegani oleh banyak orang, ternyata sosok John Kei tak semenakutkan itu bagi anak-anaknya. Diketahui, John Kei memiliki lima orang anak, salah satunya adalah Keiland Refra yang berprofesi sebagai petinju.
John Kei memang dikenal sebagai mantan preman legendaris yang dijuluki 'Godfather’ Jakarta. Bergelut di dunia premanisme, ia kerap berurusan dengan hukum, seperti terlibat kasus pembunuhan.
John Kei yang dikenal cukup kejam telah berubah menjadi sosok yang lebih baik dan religius setelah mendekam di penjara Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Putra bungsu John Kei, Keiland Refra mengungkapkan bagaimana sosok ayahnya dan didikannya selama ini terhadap anak-anaknya di rumah.
Berbagai masalah hukum pernah menjerat John Kei dan kelompoknya, termasuk di antaranya sebagai tersangka pembunuhan berencana.
John Kei beserta anggota kelompoknya pernah terlibat dalam kasus pengeroyokan, kekerasan, dan pembunuhan di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat, pada Minggu 21 Juni 2020.
Pria asal kepulauan Kei itu terbukti melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Keiland Refra mengungkap sepak terjang ayahnya hingga dikenal seperti sekarang sebagai orang ditakuti.
“Bokap itu pertama datang dia merantau dari Pulau Kei datang di Jakarta. Dia merantau sendiri belum bawa nama Kei,” kata Keiland Refra.
“Setelah itu bokap kerja di jasa pengamanan gitu lah. Jasa keamanan kayak di Bar, di billiard, bokap jasa keamanan di situ. Terus mulai banyak lah bokap merangkul beberapa orang buat ikut sama bokap, setelah dari itu bokap turun di dunia debt collector,” sambungnya.
Setelah menjadi debt collector, semakin banyak orang Kepulauan Kei yang datang ke Jakarta untuk bekerja dengan John Refra atau John Kei.
“Setelah itu makin banyaklah orang Kei yang datang ke Ibu Kota dan bokap rangkul semua, tahun 1999 itu bokap udah mulai lah (terkenal) gitu,” ujarnya.
Saat ditanya peristiwa atau kejadian yang membuat nama seorang Jhon Kei terkenal, Keiland Refra mengungkap Jhon Kei pernah tersandung kasus di salah satu cafe di Jakarta Selatan dan saling bacok dengan 7-8 orang.
“Bokap berdua tuh sama temennya ribut sama sekitar 7-8 orang lah. Disitu bacok-bacokan lah,” kata Keiland.
Meski hanya berdua, namun Jhon Kei berhasil selamat meski harus masuk penjara untuk pertama kalinya dengan dakwaan kasus pembunuhan.
“Habis itu bokap langsung masuk penjara, bokap pertama masuk penjara kasus pembunuhan lah,” ucapnya.
“Ya, itu pertama kali. Bokap bebas dan ada lagi kasus karena debt collector tadi, banyak yang bokap tagih tapi mungkin ada pertikaian,” sambungnya.
Diketahui, kasus pembunuhan pertama yang dilakukan oleh John Kei adalah pada 12 Mei tahun 1992, saat itu ia bekerja sebagai security di salah satu hotel dan cafe di Jalan Jaksa.
Tapi ia awalnya ingin melerai sebuah perkelahian tetapi malah ia terkena pukul oleh seseorang dari belakang, perkelahian dengan dirinya tak terhindarkan.
John Kei membacok lawannya menggunakan parang. Ia mengaku awalnya hanya ingin melukai bagian tangannya, tapi tidak sengaja mengenai lehernya. Hal itu diungkap dalam wawancaranya bersama Kick Andy di Lapas Nusakambangan.
Keiland Refra lantas mengungkap rasanya menjadi anak John Kei. Meski sang ayah dikenal dan disegani banyak orang, ia mengaku tidak pernah berlindung di balik namanya.
“Kalau kayak di luar, gue gak pernah mau nyebut, bawa-bawa nama bokap, gue gak pernah. Gue gak pernah dan bokap gue marah, karena lo harus punya nama sendiri lah. Jangan kemana-mana sebut-sebut nama bokap gitu,” ungkapnya.
Meski tidak pernah membawa nama sang ayah, namun seiring waktu orang-orang tahu bahwa Keiland adalah anak dari John Kei. Ia juga menyebut beberapa orang ada yang merasa segan dengannya karena memiliki ayah seorang preman.
Keiland menegaskan John Kei tidak pernah mengajarkan anaknya untuk sombong dan membanggakan nama ayah. Selain itu, John Kei juga melarang sang anak membuat masalah seperti dirinya.
“Bokap ngajarin kayak, “Kamu nongkrong jangan mentang-mentang anak papa terus kamu pamer gitu, gue anaknya John Kei, nih,”. Bokap ngajarin kamu berbaur aja, saling menghargai, gausah mandang gue anaknya siapa gitu,” jelas Keiland.
“Bahkan bokap gak ngajarin gue untuk kayak, "kamu di luar begini, rusuh" enggak. Malah bokap marah kalau gue ribut-ribut di luar gitu. Bokap juga bilang "Kamu ngapain sih ribut-ribut di jalan? Emang kamu papa?",” tutup Keiland meniru ucapan John Kei. (ind/adk)
Load more