Meski begitu, ayah Vina menyebut sang anak sempat kesulitan lantaran saat meninggal masih mengenakan behel, softlens, hingga rambut sambung.
"Sudah di tempat yang tenang. Waktu behelnya belum dibuka, 'Mbak tolong saya. Mau masuk pintu nggak bisa dibuka pintunya. Ada behel sama rambut sambung, softlens'," timpal ayah Vina.
Oleh sebab itu, behel dan rambut sambung itu dicabut. Sementara itu, softlens tidak bisa diambil karena sudah hancur.
"Habis diambil nggak bilang apa-apa lagi. Sudah bisa masuk (ke pintu)," sambungnya.
Diketahui, Vina merupakan korban pembunuhan yang dilakukan 11 pelaku di Cirebon pada 2016 silam.
Dari 11 pelaku itu 8 di antaranya telah mendapatkan hukuman. Sedangkan, 3 lainnya masih dalam pencarian.
Mulanya, kasus Vina ini disebut sebagai kecelakaan. Namun, akhirnya kasus ini terkuak menjadi kasus pembunuhan. (gwn/nsi/adk)
Load more