tvOnenews.com - Marcio Souza merupakan salah satu striker asing terbaik yang pernah dimiliki oleh Persib Bandung pada Liga Indonesia musim 2011/2012.
Selain Persib Bandung, klub Liga Indonesia lainnya seperti Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Semen Padang, Arema FC, hingga Perseman Manokwari juga pernah merasakan ketajaman Marcio Souza.
Bukan hanya kepiawaiannya dalam mencetak gol saja, tetapi Marcio Souza juga dikenal akan selebrasinya yang meniru gaya komedian Tukul Arwana.
Setelah lama berkarier di sepak bola Indonesia, Marcio Souza pada akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 2015.
Namun, setelah putuskan pensiun dari dunia sepak bola sembilan tahun silam, Marcio Souza muncul dengan kabar kurang sedap yang menimpa dirinya.
Lantas, kabar buruk apa yang menimpa Marcio Souza setelah memutuskan pensiun dari sepak bola?
Marcio Souza merupakan striker kelahiran Rio de Janeiro, Brasil pada 14 Januari 1980 yang sudah malang melintang di persepakbolaan nasional sejak 2006.
Ketika itu, Marcio Souza didatangkan oleh Persela Lamongan untuk mengisi slot pemain asing dan mendapatkan kontrak selama dua musim dari 2006 sampai 2008.
Kepercayaan Persela Lamongan dibayar tuntas oleh Marcio Souza usai membukukan 44 gol dari 66 pertandingan selama dua musim tampil bagi klub asal Jawa Timur tersebut.
Pencapaian Marcio Souza tersebut terbilang cukup impresif mengingat saat itu dirinya baru saja mencicipi atmosfer kompetisi sepak bola Indonesia.
Marcio Souza juga menjadi salah satu pemain asing dengan paket lengkap karena dia punya keunggulan mencetak gol melalui sundulan, tendangan bebas, hingga spekulasi dari jarak jauh.
Maka tak mengherankan apabila Marcio Souza menjadi buruan utama dari klub-klub pesaing Persela Lamongan di kompetisi Liga 1 pada musim itu.
Sampai akhirnya pada 2009, Persela Lamongan melego Marcio Souza ke Semen Padang dan setelah itu dia selalu berpindah ke tim lain seperti Deltras Sidoarjo dan Arema FC.
Di musim pertamanya bersama Semen Padang, Marcio Souza sukses mengantarkan timnya promosi ke Liga Super Indonesia dan menyumbangkan sembilan gol.
Setelah itu, striker Brasil tersebut pindah ke Deltras Sidoarjo dengan torehan 14 gol dan satu musim setelahnya dia hengkang ke Arema FC meski hanya sumbang sembilan gol.
Meskipun kariernya bersama Deltras Sidoarjo dan Arema FC tak semulus saat memperkuat Persela Lamongan, namun performa Marcio Souza membuat Persib Bandung kepincut.
Klub juara Liga 1 2023/2024 itu akhirnya mendaratkan Marcio Souza pada musim 2011/2013 dan berhasil berkontribusi dengan raihan delapan golnya.
Ciri khas Marcio Souza yang masih diingat oleh penggemar sepak bola nasional ialah saat dirinya melakukan selebrasi ala komedian Tukul Arwana.
Hal itu biasa dilakukan oleh Marcio Souza ketika dia mencetak gol dan langsung menghampiri kamera untuk melakukan gaya Tukul Arwana tersebut.
Akan tetapi, masa bakti Marcio Souza di Persib Bandung hanya berlangsung semusim hingga dirinya harus berpindah ke Perseman Manokwari dengan koleksi delapan gol.
Klub Malaysia Terengganu FC merupakan tim profesional terakhir yang diperkuat oleh Marcio Souza sebelum sang pemain memilih gantung sepatu pada 2015.
Namun, kabar kurang mengenakan menimpa Marcio Souza tepatnya dua tahun sebelum sang pemain memutuskan akhiri karier sepak bolanya.
Marcio Souza diduga terlibat dalam kasus jual beli pertandingan saat memperkuat Perseman Manokwari. Saat itu, ia diberi tugas untuk memenangkan tim lawan yakni Persepar Palangkaraya pada 2013.
Pemain Persib Bandung Marcio Souza (Source: Instagram)
Menurut kabar yang beredar, Marcio Souza terpaksa menerima suap tersebut lantaran gajinya saat membela Perseman Manokwari belum dibayarkan senilai Rp800 juta.
Tak lama berselang, Marcio Souza membuat laporan ke polisi setelah mendapat ancaman pembunuhan yang menurutnya berasal dari manajer Perseman Manokwari.
Usai mengalami sejumlah polemik di Indonesia, Marcio Souza pulang ke Brasil dan di kampung halamannya itu, sang pemain kembali terlibat dalam masalah serupa.
Marcio Souza ditahan kepolisian Brasil pada Juli 2016 setelah dituduh melakukan pengaturan skor yang melibatkan pemain, pelatih, agen, hingga presiden klub.
Saat ini, Marcio Souza telah kembali ke Brasil bersama keluarganya. Di sana, ia melatih tim sepak bola remaja hingga bekerja sampingan sebagai tukang las. (han)
Load more