tvOnenews.com - Anggy Umbara membongkar kisah di balik layar film Vina: Sebelum 7 Hari.
Seperti diketahui, film ini diambil dari kisah nyata Vina dan kekasihnya, Eky yang menjadi korban pembunuhan pada 2016 oleh geng motor Cirebon.
Tak banyak yang tahu, ternyata sebelum memulai proses syuting film Vina, banyak rintangan yang harus dihadapi.
Anggy Umbara mengatakan film Vina dibuat untuk memberikan pesan pada masyarakat agar tidak terjadi kasus serupa.
“Film ini kan sebuah produk komersial yang punya banyak dimensi bukan untuk menghibur tapi untuk memberikan pesan, banyak manfaatnya,” kata Anggy Umbara.
Film yang berdasarkan dari tragedi kematian di tahun 2016 ini menuai kontroversi.
Anggy Umbara mengaku pihaknya telah meminta izin ke berbagai pihak sebelum menggarap film ini. Termasuk pada keluarga Vina dan juga Eky yang menjadi tokoh utama.
“Dari produsernya waktu itu, memberikan do’s and don'ts ke saya sebagai sutradara,” ujarnya.
Anggy Umbara mengatakan sejak awal film ini akan diangkat, pihak keluarga Eky tidak mengizinkan cerita anak mereka diikutsertakan ke film Vina: Sebelum 7 Hari.
Produser film Vina, Dheeraj Kalwani sebelumnya telah berusaha untuk meminta izin kepada Ayah Eky terkait kisah anaknya untuk difilmkan.
Namun Iptu Rudiana menolak dan meminta untuk tidak melibatkan anaknya.
“Produser berusaha bertemu dengan Bapak almarhum Eky dan mengajak terlibat tapi mereka menolak,” katanya.
“Mereka tidak mau melibatkan diri mereka dan bahkan tidak mau anaknya disebutkan di film ini,” ujar Anggy Umbara.
Terkait hal tersebut, Anggy Umbara menghormati keputusan Ayah Eky.
“Kita menghormati itu. Mereka pasti punya alasan yang sangat kuat untuk itu,” terang sutradara ini.
“Kita bener-benar kasih batasan nggak pake sama sekali namanya, karakternya kita hilangkan. Film ini sebagai interpretasi saya sebagai director dan tim as filmmaker, point of view kita, dari kreativitas kita.” tutup Anggy Umbara.
Sebagai informasi, film Vina: Sebelum 7 Hari mengisahkan pengalaman Vina Dewi Arsita alias Vina yang menghadapi pembunuhan dan pemerkosaan geng motor pada 2016 silam.
Film ini dibintangi oleh Nayla Purnama, Lydia Kandou, Gisellma Firmasnyah, Yusuf Mahardika, dan masih banyak lagi.
Sejak penayangan hari pertama, film ini menimbulkan kontroversi.
Kasus kematian Vina Cirebon yang sempat terhenti 8 tahun lalu, kini kembali dibuka bahkan semakin memanas.
Bukan hanya itu, saksi-saksi baru juga mendadak muncul sehingga membuat kasus kematian Vina dan Eky semakin rumit.
Sebelumnya ada tiga pelaku yang menjadi daftar pencarian orang (DPO).
Namun polisi meralat pernyataan tersebut. Pihak kepolisian menyatakan bahwa hanya ada satu DPO dalam kematian Vina Cirebon.
Pelaku DPO tersebut juga telah berhasil ditangkap pihak kepolisian. Dia merupakan Pegi Setiawan alias Perong yang diringkus ketika bekerja menjadi buruh bangunan.
Polda Jabar menyatakan bahwa hanya Pegi yang menjadi tersangka. Sementara 2 orang DPO itu hanya fiktif.
Ibu Pegi Setiawan, yakni Kartini tak terima dengan putusan tersebut.
Hingga kini pihak Pegi Setiawan melakukan pembelaan bahwa pihaknya tidak bersalah dan tidak terlibat dalam kasus pembunuhan keji Vina Cirebon yang melibatkan kekasihnya, Eky.
Sejak pihak kepolisian merilis keterangan tersebut, banyak asumsi liar yang muncul di masyarakat.
Masyarakat berasumsi bahwa Pegi Setiawan yang saat ini ditangkap bukanlah sosok Pegi asli, sang otak pembunuh Vina dan Eky.
Di sisi lain, terkuaknya kembali kasus kematian Vina dan Eky membuat sosok ayah Eky, Iptu Rudiana disorot.
Ayah dari almarhum Muhammad Risky Rudiana alias Eky yang kini menjabat sebagai Kapolsek Kapetakan di Kabupaten Cirebon seolah bungkam dengan kasus ini.
Seiring dengan viralnya film Vina: Sebelum 7 Hari, kasus kematiannya hingga kini masih menjadi misteri.
Ayah Eky juga didesak oleh publik agar muncul untuk menguak misteri kematian Vina dan anaknya yang menjadi korban pembunuhan.
Iptu Rudiana mengaku saat ini kondisinya belum stabil. Dia mengatakan akan buka suara di waktu yang tepat. (hnf)
Load more