Sejak 75 tahun lalu, awal mula Bu Karsini menjajakan soto, citarasa soto kriyik tak berubah. Membuat pelanggan setia pasti akan kembali menikmatinya.
Anda yang tidak menyukai kuah santan, bisa meminta kuah bening. Meski dinamai kuah bening, citarsa kaldu ayamnya tetap sama. Segarnya kuah kaldu dipadu dengan kriyik kentang, akan sangat saling melengkapi. Kriyik kentang juga akan berasa lebih empuk saat berpadu dengan kuah di mulut.
"Kan ada pembeli yang mungkin tidak suka atau berpantang santan. Kita sediakan kuah bening. Cita rasanya sama," tambah Julastri.
Sensasi kriyik berpadu kuah inilah yang sulit bagi pelanggan untuk tidak kembali menikmatinya. Seporsi soto kriyik, paling pas dinikmati untuk sarapan pagi atau makan siang. Warung soto ini, juga buka sejak pukul enam tiga puluh pagi hingga jam lima sore. Soto kriyik Bu Karsini sudah memiliki banyak pelanggan, terutama mereka yang ingin kembali mengenang citarasa masa lalu di Purbalingga.
"Proses memasak juga masih dengan cara tradisional. Saya masih menggunakan kayu bakar untuk mengolahnya," tutur Julastri.
Load more