Meskipun banyak yang skeptis, dr. Sagiran tetap teguh pada keyakinannya. Ia mengakui bahwa masyarakat memiliki pandangan beragam tentang santet dan sihir.
"Di sisi lain, banyak masyarakat yang tidak percaya sihir. Saya jawabnya gini, apakah kalian pernah lihat bentuknya listrik? Terus kamu mau tidak percaya listrik," kata dr. Sagiran.
Ia juga menegaskan bahwa secara syariah, orang-orang yang sehat juga perlu penjagaan diri supaya tidak terkena sihir.
Perpaduan antara medis dan ruqiyah yang diterapkan oleh dr. Sagiran menunjukkan bahwa pendekatan holistik dalam pengobatan bisa jadi efektif dalam kasus-kasus tertentu.
Sementara itu, tantangan dari pihak skeptis seperti Pesulap Merah menambah dimensi menarik dalam diskusi mengenai fenomena supranatural di Indonesia.
Bagaimanapun, kisah ini menyoroti betapa kompleksnya interaksi antara kepercayaan, ilmu pengetahuan, dan kesehatan di masyarakat. (anf)
Load more