"Lu kan tadi katanya pengen belajar agama, pengen belajar bahasa Arab. Akhirnya lu resign dari Garuda?," ujar Deryansha Azhary Kasisolusi.
Menurut Capt. Rizka, yang paling berat saat itu adalah salaman. Kebiasaan bersalaman dengan pramugari, kru pesawat, atau lawan jenis yang memang cukup berat bagi dirinya.
Namun Rizka menjelaskan bahwa perlahan dan bertahap ia mengaku bisa menghindari salaman dengan lawan jenis dengan beralasan sudah berwudhu dan takut batal jika bersalaman.
Selain itu, tantangan kedua adalah harus menatap setiap orang kru pesawatnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan penerbangan.
"First impression kan kita harus tegur sapa ya. Terus terang gua masih belum bisa yang begini (menunduk). Tapi itu juga bukan tanpa alasan, gua harus profiling kru gua," kata Rizka.
Berat bagi Rizka jika harus menatap lawan jenis karena bertentangan dengan prinsip dalam agama Islam serta tanggung jawabnya sebagai seorang suami kepada istri.
"Gua melihat ini bener kru gua atau bukan. Karena kalo bukan kru gua, itu bisa jadi threat penerbangan gua," terang Rizka.
"Gua harus profiling, jadi gua gak mau terlalu saklek akhirnya jadi mudharat bagi semua orang. Pada akhirnya gua di kabin dan di kokpit, dipisahin sama pintu kokpit," sambungnya.
Hal itulah yang dianggap Capt. Rizka sebagai rezeki, karena ia hanya melihat ke depan, tanpa harus melihat ke belakang.
Load more