Rasa iri yang tertanam sejak kecil karena perbandingan yang kerap dilakukan oleh keluarga dan orang-orang sekitarnya menjadi pemicu utama.
"Rani suka dibanding-bandingkan dengan Nisa, baik dari segi fisik maupun prestasi," ujar Eliza Sifa.
Hal ini menciptakan tekanan psikologis yang mendalam bagi Rani, yang merasa tidak pernah bisa menyamai pencapaian atau penampilan kakaknya.
Kompleksitas Psikologis Rani
Eliza Sifa juga menyoroti bahwa Rani selalu merasa Nisa lebih banyak mendapatkan perhatian positif dari keluarga dan lingkungan sekitar, sementara dirinya sering kali dianggap sebagai "adik yang kurang" dalam berbagai aspek.
"Misalnya, orang-orang sering bilang, 'Kok adiknya nggak sama sih, kok cantikan Mbaknya?' Rani merasa Nisa menikmati pujian-pujian itu, dan itu bikin dia iri," jelas Eliza.
Perasaan ini kemudian memuncak ketika Rani merasa Aris memberinya perhatian yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, yang mungkin menjadi salah satu alasan kuat mengapa dia terlibat dalam hubungan yang tidak seharusnya.
Load more