tvOnenews.com - Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi akhirnya bisa bernapas lega setelah berbulan-bulan mengawal kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon, termasuk pembuktian tidak bersalahnya Pegi Setiawan.
Elite politik partai Gerindra, Dedi Mulyadi sudah mengawal kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon dari awal sejak viral kembali.
Bahkan dirinya melakukan wawancara khusus terhadap para pihak terkait, seperti keluarga korban Vina.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga mencari informasi di lapangan dengan mewawancarai keluarga para terdakwa, saksi, dan juga Linda, sosok yang menjadi sorotan lantaran disebut-sebut kerasukan arwah dari Vina.
Hingga akhirnya majelis hakim mengabulkan gugatan praperadilan untuk membebaskan Pegi Setiawan dari status tersangka dari Polda Jabar.
Publik pun berharap bahwa putusan dikabulkannya gugatan praperadilan Pegi Setiawan ini akan membuka lembar bar, terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky di tahun 2016 silam.
Untuk diketahui, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung memutuskan penetapan tersangka kasus pembunuhan Vina, Pegi Setiawan tidak sah.
Hal itu disampaikan Hakim tunggal Eman Sulaeman dalam sidang putusan praperadilan yang dilaksanakan pada Senin (8/7/2024).
"Mengadili, mengabulkan praperadilan pemohon untuk seluruhnya. Menetapkan penetapan tersangka kepada pemohon atas nama Pegi Setiawan beserta surat lainnya dinyatakan tidak sah dan batal secara hukum," kata Eman Sulaeman saat membacakan surat putusannya di PN Bandung, Senin (8/7/2024).
Berdasarkan putusan tersebut, hakim meminta Polda Jabar untuk segera membebaskan Pegi Setiawan dari tahanan.
Kesaksian Ibu Pegi Setiawan
Di sisi lain, Dedi Mulyadi mewawancarai Ibu Pegi Setiawan, Kartini pada 24 Mei 2024. Menurut penuturannya, pada saat kejadian pembunuhan Vina anaknya tidak berada di Cirebon.
"Pada waktu itu 27 Agustus, Pegi dimana?" tanya Dedi Mulyadi dilansir youtube pribadinya.
"Pada waktu itu ada di Bandung, lagi kerja sama bapaknya," tutur Kartini.
"Benar bu?" tanya kembali Dedi Mulyadi.
"Demi Allah saya tidak berbohong," terang Kartini.
Kartini pun mengatakan bahwa saksi yang bisa dihadirkan ke persidangan itu ada sejumlah keluarga untuk memastikan keberadaan Pegi Setiawan di Bandung.
"Ada bapaknya, adik saya, adiknya Pegi, ada keponakan saya, tetangga juga ada," terangnya.
"Sebelum kejadian juga, Pegi itu sudah ada di Bandung selama tiga bulan, belum pulang," paparnya.
Dedi Mulyadi bawa saksi di malam jelang pembunuhan Vina dan Eky Cirebon
Baru-baru ini politikus yang mendapat dukungan maju di Pilgub Jabar itu mewawancarai salah satu saksi yang sedang bersama para terdakwa di malam sebelum kejadian pembunuhan Vina dan Eky Cirebon.
Indra Pratama (28), pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu sempat minum miras oplosan, atau ciu dicampur kuku bima dan hemaviton bersama para terdakwa lainnya.
"Kalau yang waktu tahun 2016 tuh, tahu peristiwa Vina dan Eki Rudiana?" tanya Dedi Mulyadi sebagaimana dilihat tvOnenews dikanal youtube pribadinya.
"Dengar itu, dengar saja karena saya bareng Jaya, Supri waktu kejadian (pembunuhan) itu lagi ngumpul bareng, saya pulang kurang lebih setengah 10 malam," tuturnya.
Indra mengaku pulang dari Saladara (Cirebon), warung Bu Nining, tempat para terpidana berkumpul sebelum kejadian pembunuhan disertai pemerkosaan terhadap Vina.
Dia mengakui bahwa dirinya berkumpul bersama Eka Sandy, Teguh, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Jaya dan Supriyanto.
"Tapi tidak ada Sudirman?" tanya Dedi Mulyadi.
"Tidak ada," jawab Indra.
"Waktu malam itu kan minum ciu, kamu minum ciu juga?" tanya kembali Dedi.
Indra mengaku ikut minum ciu di malam itu.
"Tapi kan bukan berarti yang minum ciu itu pembunuh, bener nggak," ucap Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Indra mengaku tidak ikut ketika Jalan Perjuangan depan SMP 11 Cirebon, dia hanya ikut nongkrong di warung Bu Nining.
Dirinya datang ke warung tersebut sekitar pukul abis maghrib.
"Sekarang gini, kenal sama Pegi gak kamu?" tanya Dedi Mulyadi.
Dengan yakin, Indra mengaku tidak mengenal sosok Pegi Setiawan, meski tinggal satu desa.
"Nggak kenal sama sekali, sumpah," ucapnya sambil menyalami tangan Dedi Mulyadi.
"Satu desa loh, jangan bohong kamu" tanya Dedi Mulyadi.
Indra bersikukuh dengan pernyataannya bahwa tidak mengenal sosok Pegi Setiawan.
Secara tidak langsung, pernyataan Indra Pratama ini membantah mengenai keterlibatan Pegi Setiawan alias Perong dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Hal ini juga membantah pernyataan Aep yang memberi kesaksian kepada polisi yang menyebabkan Pegi Setiawan divonis menjadi tersangka oleh Polda Jabar.
Indra pun secara mengejutkan menyatakan bahwa Aep punya dendam kepada teman-temannya.
"Kemungkinan punya dendam," tuturnya.
"Dendam apa?" tanya Dedi Mulyadi.
"Kan waktu itu pernah digebukin si Aep, karena bawa Cewek sama Dede," tuturnya.
Dia juga membantah soal Pegi Setiawan sering ikut nongkrong di depan SMP 11.
"Jadi Pegi bukan grupnya kamu?" tanya Dedi.
"Bukan," tegas rekan terdakwa kasus pembunuhan Vina. (ind)
Load more