Ia melanjutkan, zaman dulu ada lelaki Tionghoa menikahi perempuan pribumi, orang menyebutnya babah. Nah, setiap lebaran tiba, ia melihat warga muslim selalu memberi hantaran berupa ketupat opor ke semua orang, tidak memandang agama maupun etnis. Lalu, ia terinspirasi untuk membalas kebaikan warga muslim dengan hantaran setiap perayaan Cap Go Meh. Namun, ketupatnya diganti dengan yang bentuknya bundar seperti bulan purnama, karena salah satu simbol Cap Go Meh adalah bulan purnama.
Kemudian dibuatlah ketupat menggunakan daun pisang, bentuknya bundar lonjong dan kalau dipotong jadi bundar tipis mirip bulan purnama.
"Nah, kalau lontong Cap Go Meh itu adalah hantaran komplit, yang satu porsinya berisi 14 jenis masakan. Ada lontong, sambel goreng ati, sambel goreng tahu, sambel goreng rebung, opor ayam, telur, bubuk kedele, abing atau parutan kelapa berasa manis, docang atau parutan kelapa berasa gurih, sayur lodeh, abon sapi, acar, dan kerupuk udang," lanjutnya.
Load more