“Apakah kemudian didiskusikan sebelumnya itu artinya kuasa hukumnya sudah bekerja dengan baik. Apakah kata-katanta disetting? Pasti diatur,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Kirdi Putra menyebut kemungkinan Pegi Setiawan pintar mengatur sendiri ucapannya, atau ada orang lain yang memberikan masukan.
“Sebenarnya bisa ada yang ketiga walaupun kemungkinan memang kecil. Gabungan dari keduanya dia sudah pintar terus kemudian ditambah lagi dengan dibantu masukan segala macam,” ungkapnya.
Terakhir, saat mengungkap dirinya mendapat perlakuan kasar dari pihak kepolisian, ekspresi Pegi justru tidak menunjukan rasa marah atau takut.
“Ketika dia menjawab apa dia disiksa, kita lihat bahwa senyumannya itu lepas masih tidak tidak turun. Tidak ada perubahan bahwa dia takutkah atau marahkah, tidak muncul justru normal aja,” pungkasnya.
(adk)
Load more