tvOnenews.com - Teman tongkrongan lima terdakwa kasus Vina Cirebon muncul ke publik, ceritakan malam kejadian tahun 2016 versi-nya, termasuk singgung soal Aep.
Seorang teman satu tongkrongan lima terdakwa kasus Vina dan Eky Cirebon bernama Indra Pratama muncul menceritakan malam kejadian kasus yang terjadi tahun 2016 lalu.
Tak hanya ceritakan malam kejadian, Indra juga menyinggung soal kesaksian Aep.
Indra Pratama menceritakan kejadian tersebut ketika sowan atau datang ke rumah Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, Dedi Mulyadi merupakan seorang aktivis dan politikus yang turut menyoroti kasus Vina Cirebon.
Mantan Bupati Purwakarta tersebut mengungkap niatnya untuk menguji kebenaran di balik kasus kematian Vina dan Eky Cirebon tahun 2016.
Bahkan, Dedi turun langsung untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus Vina Cirebon.
Ia bertekad untuk memberikan keadilan bagi orang-orang yang tidak bersalah di kasus ini.
Salah satu upayanya yaitu dengan mewawancarai saksi-saksi terkait kasus Vina Cirebon, termasuk mendatangkan Indra Pratama.
Dedi Mulyadi dan Indra Pratama. Sumber: Tangkapan layar YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Kepada Dedi, Indra yang berprofesi sebagai kuli bangunan mengaku termasuk teman satu tongkrongan lima terdakwa kasus Vina Cirebon, yakni Eko, Hadi, Jaya, Supri, dan Eka.
Menurut cerita Indra, pada malam kejadian (27 Agustus 2016), ia dan teman-temannya itu sedang nongkrong dan minum ciu (minuman beralkohol).
Awalnya mereka nongkrong di rumah Bu Nining. Lalu sekitar pukul 21.00 WIB Bu Nining menegur anak-anak tersebut karena berisik.
Kemudian, anak-anak tersebut termasuk Indra dan lima terdakwa bergeser ke rumah Hadi.
Indra juga menceritakan ikut nongkrong mulai dari rumah Bu Nining hingga di rumah Hadi.
Namun, sekitar pukul 21.30 WIB Indra pulang terlebih dahulu karena sedang tidak enak badan. Sedangkan teman-teman tongkrongannya yang lain pindah ke rumah Pak RT untuk tidur.
"Sekitar jam sembilan, geser ke rumah Hadi. Saya setengah sepuluh pulang duluan karena tidak enak badan, biasanya sampai pagi," ujar Indra, dikutip dari kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
"Kamu setengah sepuluh pulang, artinya anak-anak setengah sepuluh dipastikan di mana?" tanya Dedi Mulyadi untuk memastikan.
"Di rumahnya Hadi Bolang," jawab Indra.
"Andai kata peristiwa Vina dan Eky itu lewat jam setengah 10, berarti mereka tidak nongkrong di depan smp 11 dong," tanya Dedi lagi.
"Enggak, ada di dalam gang," ucap Indra.
"Jadi kalau Eky lewat mereka nggak tahu dong," tanya Dedi lagi untuk memastikan.
"Nggak tahu," kata Indra.
Indra Pratama - Aep. Sumber: kolase tim tvOnenews
Indra juga mengatakan, nongkrong bersama teman-teman itu memang sering dilakukan. Dan biasanya tidurnya memang di rumah Pak RT.
"Biasanya memang begitu, tidurnya suka di situ. Di rumah anaknya Pak RT," kata Indra.
Keesokan harinya (28 Agustus 2016), sekitar pukul 09.00 WIB, Indra pergi ke rumah Jaya, namun hanya menemui keponakan Jaya yang memberitahu bahwa Jaya masih tidur di rumah Pak RT.
Kemudian, sebelum pulang Indra mengaku sempat mengintip teman-temannya yang masih tidur di rumah Pak RT.
"Saya ngintip di jendela, ada anak-anak lagi pada tidur, nggak mampir, nggak enak takut ganggu," ujar Indra.
Indra juga mengaku pernah menjadi saksi di pengadilan. Tapi kesaksiannya tidak dihiraukan oleh hakim pada saat itu.
Sementara itu, Indra juga memastikan bahwa ia tidak mengenal Pegi Setiawan. Indra mengatakan bahwa Pegi bukan termasuk teman satu tongkrongannya.
Indra Pratama - Pegi Setiawan. Sumber: kolase tim tvOnenews
"Kenal sama Pegi nggak Kamu?" tanya Dedi Mulyadi.
"Nggak kenal. Nggak kenal sama sekali," kata Indra Pratama.
Mengenai kesaksian Aep dan Dede, Indra menduga Aep memberikan kesaksian palsu karena memiliki dendam kepada teman-teman tongkrongannya.
Menurut Indra, Aep dan Dede pernah terlibat konflik dengan teman-temannya.
Seperti diketahui, kesaksian Aep dan Dede dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon menjadi dasar putusan pengadilan untuk menahan terdakwa dan menetapkan DPO.
(gwn)
Load more