tvOnenews.com - Dedi Mulyadi kembali mendatangkan orang-orang yang berkaitan dengan kasus Vina dan Eky Cirebon.
Seperti diketahui, Mantan Bupati Purwakarta tersebut turut menyoroti kasus Vina Cirebon yang menyita perhatian publik Tanah Air.
Dedi berniat untuk menguji kebenaran di balik kasus kematian Vina dan Eky Cirebon tahun 2016.
Bahkan, Dedi turun langsung untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus tersebut, termasuk dengan mewawancarai saksi-saksi terkait.
Salah satunya dengan mendatangkan Nurdin, mandor proyek bangunan tempat lima terdakwa kasus Vina Cirebon bekerja, yakni Eko, Hadi, Jaya, Supri, Eka.
Nurdin menceritakan bahwa usai kejadian Vina dan Eky Cirebon, anak buahnya itu masih bekerja seperti biasa.
Diketahui, insiden yang merenggut nyawa Vina dan Eky itu diperkirakan terjadi pada Sabtu, 27 Agustus 2016 malam.
Sementara, pada hari Senin, Selasa dan Rabu sebelum penangkapan, kelima orang terdakwa tersebut masih bekerja seperti biasa.
Nurdin mengatakan, mereka masih bekerja seperti biasa dan tidak ada gerak-gerik mencurigakan.
Dedi Mulyadi dan Nurdin. Sumber: YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
"Waktu kerja normal, makanya waktu dikasih tahu anak-anak ditangkap saya juga bengong, kasusnya apa," ujar Nurdin, dikutip dari kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
"Hari Senin, Selasa, Rabu masih kerja. Sorenya itu pulang kerja di tempat saya (Eko, Hadi, Jaya, Supri, dan Eka ditangkap)," sambungnya.
Bahkan, ketika kelima terdakwa tersebut ditangkap, mereka malah menghampiri petugas yang akan menangkap mereka, karena menganggap ingin bertanya alamat.
"Dikirain si Eko, ada mobil mau nanyain alamat. Ada mobil, bukan polisi sih, jadi ada mobil berhenti, pada keluar, dikirain anak-anak itu mau nanya alamat. Nggak tahunya langsung dimasukin (mobil)," ujar Nurdin mandor proyek bangunan kelima tersangka.
Dedi Mulyadi kemudian mengatakan, bahwa sebuah pembunuhan harus ada motif atau alasan.
Dedi juga bertanya kepada Nurdin, mungkinkah anak-anak kuli bangunan tersebut berani membunuh anak polisi gara-gara rebutan cewek.
Dedi Mulyadi. Sumber: dok. tvOnenews
"Jangankan membunuh, istilahnya perang antara desa aja belum pernah," ujar Nurdin.
"Kecuali gerebek Aep, karena membawa cewek di wilayah kita, itu ditegur sudah berapa kali dan tidak direspon, itu tidak sendirian kan, pak RT juga ada, RW juga ada," sambungnya.
Tak hanya itu, ketika ditanya soal Pegi Setiawan, Nurdin mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mengenal Pegi.
"Kalau Bapak sama Pegi Setiawan kenal nggak?" tanya Dedi Mulyadi.
"Enggak. Nggak kenal," jawabnya.
Diketahui, kelima tersangka anak buah Nurdin tersebut mengaku tidak mengenal Pegi Setiawan, hanya Sudirman yang mengenal karena pernah bersekolah di SD yang sama.
(gwn)
Load more