tvOnenews.com - Pada hari ini (19/7/2024) Mantan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky, Saka Tatal, menjalani assesmen psikologis.
Assesmen psikologis ini digelar oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di salah satu hotel di kota Bandung.
Pihak Saka Tatal sendiri telah menerima surat dari LPSK pada 18 Juli lalu.
Assesmen psikologi tersebut dilakukan menyusul permohonan perlindungan yang diajukan oleh Saka Tatal ke LPSK.
Sebelumnya Saka Tatal mengajukan permohonan perlindungan kepada LPSK usai pihaknya memutuskan untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kasus Vina dan Eky.
Saka Tatal diketahui harus dihukum penjara selama 8 tahun atas kasus pembunuhan tersebut.
Menurut kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti, tak hanya saat menjelang sidang PK saja. Selama ini kondisi Saka Tatal sudah tidak stabil.
"Sebetulnya bukan hanya saat ini, Saka ketika dirumah, ketika dalam kondisi bermain dengan teman-temannya, ada kondisi yang dia tidak stabil," ungkap Titin Prialianti, dikutip dari kanal Youtube tvOneNews.
Menurut Titin, bahkan pada obrolan ringan dan sederhana dengan teman atau keluarga, emosi Saka juga tidak stabil.
Apalagi jika membahas tentang masa lalunya, Saka seperti sedang menyimpan kepahitan luar biasa dalam dirinya.
"Aura kemarahannya, gesture tubuhnya, itu seperti menyimpan kepahitan yang luar biasa," kata kuasa hukum Saka Tatal.
Ditambah dengan viralnya kasus Vina saat ini, seakan membuat Saka dipaksa mengingat kembali kejadian pahit dalam hidupnya.
Kuasa hukumnya juga mengungkapkan kekhawatirannya pada kondisi psikis Saka Tatal.
"Saya juga kalau Saka Tatal sedang emosinya naik, kemudian saya khawatirnya juga dia menyimpan dendam masa lalunya, itu sebenarnya yang saya kawatirkan" tambahnya.
Terkait dengan PK, meskipun tak ada upaya hukum, Titin tetap ingin Saka Tatal mendapatkan bantuan untuk membenahi psikologis dan mentalnya.
"Walaupun tidak ada masalah upaya hukum, tetapi yang terpenting itu membenahi psikologis dan mental Saka Tatal pada saat ini,
Apalagi menjelang PK, Titin berharap jika kliennya itu berada dalam kondisi tenang dan nyaman.
Sehingga jika nanti Saka Tatal dinaruskan bercerita tentang kasusnya, kuasa hukum berharap saka dalam kondiri yang stabil dan emosinya tidak naik-turun.
Ia juga khawatir jika emosi tak stabil, Saka bakal mengeluarkan kalimat-kalimat kemarahan.
"Kalau misalnya dia berada dalam kondisi kemarahan yang tersimpan, itu saya khawatir ada kalimat-kalimat yang bentuk kemarahan," jelas Titin Prialianti.
Ia juga menyebut jika Saka Tatal yang sekarang berbeda dengan sosoknya 15 tahun lalu.
Menurutnya, Saka Tatal saat ini merupakan sosok yang penuh amarah dan tidak stabil.
"Tapi ketika berbicara saat ini sepertinya diimbangi dengan kemarahan, dengan amarah yang luar biasa, dengan rasa anti pati," tutupnya.
Terakhir kuasa hukum Saka Tatal juga berharap dengan adanya perlindungan dari LPSK ini bisa membantu Saka merasa lebih nyaman dan aman. (tsy)
Load more