tvOnenews.com - Hasil tes psikolog Pegi Setiawan beberapa waktu lalu jadi sorotan lantaran Polda Jabar menyebutkan Pegi memiliki sikap kecenderungan berbohong dan manipulatif.
Hal itu terkuak dalam pernyataan tim kuasa hukum Polda Jabar dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan di Pengadilan Negeri Bandung.
Salah satu kuasa hukum Polda Jabar mengungkapkan Pegi Setiawan yang sempat terjerat kasus Vina Cirebon cenderung manipulatif.
Psikolog P2TP2A Jawa Barat, Nurafni membenarkan dirinya bersama tim memeriksa psikologi Pegi Setiawan.
Berbincang dengan Reza Indragiri, ia menjelaskan pemeriksaan psikologi bukan untuk menyerang atau mengadili seseorang.
Nurafni menilai, hasil tes psikolog Pegi Setiawan yang memiliki sifat manipulatif, suka berbohong, dan memiliki IQ 78 masih dalam proses evaluasi.
“Ini masih merupakan laporan progres, belum final. Proses mental di balik perilaku tersebut belum sepenuhnya terlihat. Kami tidak dapat menilai seseorang hanya berdasarkan perilaku yang terlihat di awal pemeriksaan,” kata Nurafni.
Nurafni mengaku kaget saat mengetahui hasil pemeriksaan psikologi Pegi Setiawan dibacakan secara terbuka di ruang sidang.
“Kami tidak menduga bahwa hasil pemeriksaan tersebut akan dibacakan di persidangan. Hal ini seharusnya tidak dilakukan karena bisa memberikan kesan yang salah terhadap terdakwa,” ungkapnya.
Nurafni menyampaikan Polda Jabar terlalu terburu-buru dan terkesan panik dalam penyidikan kasus Vina Cirebon.
"Jadi, kalau saya lihat panik, nggak hanya Polda tampang panik gitu, tapi di dalam proses hukum ini memang kayaknya semua berusaha dengan kepentingan dan kemauan sendiri-sendiri," ujar Nurafni.
Nurafni juga mengaku baru kali ini hasil tes psikologi yang dilakukannya dibacakan di sidang praperadilan.
"Saya waktu dengar itu dibacakan. Cara membacakan ini. Sebetulnya pemeriksaan masih berjalan," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Reza Indragiri mengaku setelah mendengar hasil tes psikologi di praperadilan, dirinya berpikir bahwa Pegi Setiawan memang orang yang buruk.
"Ketika saya menyimak kata demi kata yang disampaikan oleh Polda Jabar terkait kepribadiannya Pegi Setiawan, saya pun menyimpulkan ini orang bedebah, serba buruk,” kata Reza Indragiri.
“Pertanyaan saya apakah memang tidak ada temuan yang positif tentang kebaikan kepribadian orang ini (Pegi Setiawan)," tanya Reza.
Nurafni lantas menjawab sebenarnya masih ada hal positif dari kepribadian Pegi Setiawan.
"Ya salah satunya mungkin kalau positif dia kooperatif. Jadi ya tidak ada disorientasi ruang waktu segala itu juga kan," jawab Nurafni.
Oleh karena itu, Afni menyatakan pihaknya sebenarnya tidak bisa mengkategorikan pelaku dari hasil tes kepribadian.
Menurutnya, hal tersebut masih berproses, sehingga tidak bisa menilai orang langsung dari tes psikologi tersebut.
"Kemudian yang saya harus garis bawahi di sini bahwa ya data ini sifatnya petunjuk boleh gitu ya untuk yang lain ini bahan analisa silakan, tetapi bukan untuk justifikasi orang gitu,” tegasnya.
“Sebab, itu tadi tidak dijelaskan bagaimana proses mental di balik itu gitu. Kalaupun misalnya manipulatif, mungkin dia masih takut sama kita ya. Jadi, belum keluar semua gitu ya karena masih berjalan khususnya," imbuhnya.
Ia menekankan bahwa pemeriksaan psikologi adalah proses dinamis yang memerlukan waktu untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi mental seseorang.
“Kami memiliki kode etik yang melarang penyebaran informasi yang belum final. Seharusnya, data psikologi ini digunakan sebagai petunjuk dan bahan analisa, bukan untuk justifikasi atau penghakiman,” pungkasnya. (adk)
Load more