LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pengakuan Jujur Seorang Pria Bertubuh Gempal ke Dedi Mulyadi, Ngaku Disuruh Polisi untuk Lakukan Hal ini: Semua Kesaksian Saya...
Sumber :
  • Kolase Tim tvOnenews / YouTube Kang Dedi Mulyadi Official

Pengakuan Jujur Seorang Pria Bertubuh Gempal ke Dedi Mulyadi Soal Kasus Vina Cirebon, Ngaku Disuruh Polisi untuk Lakukan Hal ini: Semua Kesaksian Saya...

Pria bertubuh gempal jujur di hadapan Dedi Mulyadi soal kesaksiannya pada kasus Vina Cirebon 2016 silam. Dede mengungkapkan bahwa dirinya pernah disuruh polisi

Selasa, 23 Juli 2024 - 15:52 WIB

tvOnenews.com - Seorang pria bertubuh gempal berani jujur di hadapan Dedi Mulyadi soal kesaksiannya pada kasus Vina Cirebon 2016 silam.

Dede tiba-tiba muncul mengejutkan publik dengan pernyataan yang tak terduga. Ia mengungkapkan kepada Dedi Mulyadi bahwa dirinya pernah disuruh untuk memberikan kesaksian palsu dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon pada tahun 2016.

Dede, saksi kunci yang diduga melihat detik-detik pembunuhan terhadap Vina dan Eky, menemui Kang Dedi Mulyadi (KDM) untuk membagikan kisah kesaksian palsunya. 

Saat bertemu dengan Dedi Mulyadi, Dede menceritakan pengalamannya ketika bekerja di tempat cuci mobil dekat SMPN 11 Cirebon bersama Aep, Aceng, dan Hadi. Saat ini, Dede bekerja sebagai kuli bangunan di Tangerang.

Baca Juga :

“Aep pernah bercerita bahwa dia dipukuli oleh anak-anak yang sering nongkrong di depan SMPN 11 karena Aceng membawa seorang perempuan ke tempat kerja,” ungkap Dede di YouTube Dedi Mulyadi Official.

Tak lama setelah kejadian itu, Dede mendengar kabar tentang kecelakaan di Flyover Talun yang menyebabkan Vina dan Eky tewas. Tak lama kemudian, para pemuda yang sering nongkrong di SMPN 11 ditangkap sebagai tersangka pembunuhan tersebut.

Sekitar dua hingga tiga hari setelah penangkapan, Aep menelepon Dede dan meminta diantarkan ke Polres. Sesampainya di Polres, mereka bertemu dengan Rudiana.

“Aep mengatakan kepada saya bahwa dia akan menjadi saksi dalam kasus anaknya Pak Rudiana. Saya bingung, karena kami sebenarnya tidak tahu apa-apa. Tapi Aep meminta saya untuk ikut saja,” kata Dede.

Dede mengaku baru pertama kali mengenal Rudiana saat itu. Sementara Aep diduga sudah mengenal Rudiana sebelumnya. 

“Yang meminta saya menjadi saksi adalah Aep dan Rudiana. Saya baru mengenal Pak Rudiana saat itu,” lanjutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Dede diminta bersaksi bahwa ia melihat para tersangka nongkrong di tempat kejadian perkara (TKP), membawa batu dan bambu, lalu mengejar Vina dan Eky.

“Awalnya saya bingung dan merasa berat. Saya sebenarnya tidak mau menjadi saksi, tapi sudah berada di dalam, saya bingung dan takut. 100 persen kesaksian saya diarahkan. Saya berani bersaksi di Bareskrim nanti,” katanya.

Kolase Dede, dan Iptu Rudiana, Ayah Eky terkait kasus Vina Cirebon. Source: Kolase tim tvOnenewsKolase Dede, dan Iptu Rudiana, Ayah Eky terkait kasus Vina Cirebon. Source: Kolase tim tvOnenews

Keesokan harinya, Dede bertanya kepada Aep mengapa harus memberikan keterangan palsu. Aep mengaku dendam kepada para pemuda tersebut karena pernah dipukuli. 

“Dia dendam,” kata Dede. Pengakuan yang disimpan Dede selama delapan tahun ini menjadi babak baru dalam penyelidikan kasus Vina Cirebon.

Diketahui, selama ini ada delapan orang yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky. Tujuh dari delapan orang tersebut masih mendekam di penjara karena divonis hukuman seumur hidup.

Kesaksian palsu yang diberikan Dede bermula dari permintaan Aep untuk menemaninya ke polsek. Mengira Aep tidak hafal jalan di Cirebon, Dede setuju untuk mengantarnya.

"Aep menelepon saya dan meminta saya untuk mengantarnya ke polsek. Saya pikir Aep tidak terlalu hafal daerah Cirebon karena dia orang rantau. Jadi, saya antar dia ke sana," cerita Dede kepada Dedi Mulyadi.

Namun, setibanya di polsek, Dede bertemu dengan Iptu Rudiana. Aep dan ayah Eky itu lalu meminta Dede untuk menjadi saksi dalam kasus tewasnya Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016.

“Saya bingung ketika diminta menjadi saksi. Sebenarnya saya tidak ingin menjadi saksi. Saya ingin keluar dari polsek, tapi sudah berada di dalam, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya juga takut karena tidak mengerti hukum,” ungkap Dede.

Dede akhirnya masuk ke sebuah ruangan dan memberikan kesaksian palsunya kepada penyidik yang mulai menanyainya.

Hal tersebut membuat Dedi Mulyadi penasaran tentang imbalan yang diterima Dede setelah memberikan kesaksian palsu yang diatur oleh Iptu Rudiana. 

Dedi Mulyadi pun bertanya kepada Dede tentang imbalan apa yang didapatkannya setelah memberikan kesaksian palsu.

"Apa yang kamu dapat dari memberikan kesaksian palsu? Membuat orang lain menderita seumur hidup dan mungkin bisa saja waktu itu jika nasib buruk vonisnya hukuman mati. Tujuh orang dipidana mati, apa yang kamu dapat? Kamu diberi upah?" tanya Dedi Mulyadi.

Dede menjawab, "Tidak, sama sekali tidak diberi upah." Dedi Mulyadi kemudian mengulangi pertanyaan yang sama beberapa kali, dan jawaban Dede tetap sama.

Dede mengaku jika dirinya sama sekali tidak menerima upah dalam bentuk apa pun. Dede juga langsung pulang ke rumah begitu saja setelah memberikan kesaksian palsunya.

Setelah kesaksian tersebut, Dede terus dihantui rasa bersalah. Bahkan ia tidak berani datang ke pengadilan saat diminta menjadi saksi karena ketakutan.

Akhirnya, setelah berpikir lama dan berdiskusi dengan pihak keluarga, Dede memutuskan untuk memberikan pernyataan yang sebenarnya. 

“Saya berdiskusi dulu dengan keluarga, satu-satunya jalan saya menghubungi bapak (KDM),” ujarnya. (udn)

Baca berita terkini dan lebih lengkap, klik google news tvOnenews.com
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Hakim Ketua Sebut Tuntutan 12 Tahun Penjara untuk Harvey Moeis Terlalu Tinggi dan harus Dipangkas

Hakim Ketua Sebut Tuntutan 12 Tahun Penjara untuk Harvey Moeis Terlalu Tinggi dan harus Dipangkas

Ketua Majelis Hakim, Eko Aryanto mengungkapkan bahwa tuntutan 12 tahun penjara yang diberikan jaksa penuntut umum terhadap terdakwa Harvey Moeis terlalu tinggi.
Alih-alih 'Kutuk' Kontroversi Gus Miftah, Nikita Mirzani Malah Lempar Sindiran Pedas pada Donatur Penjual Es Teh : Kebaikan Dia...

Alih-alih 'Kutuk' Kontroversi Gus Miftah, Nikita Mirzani Malah Lempar Sindiran Pedas pada Donatur Penjual Es Teh : Kebaikan Dia...

Nikita Mirzani bela Gus Miftah? Alih-alih kutuk aksi kontroversi Miftah, Nikmir justru lempar sindiran pedas pada orang yang menolong Bapak Sunhaji, katanya...
Bandara Soekarno-Hatta Catat Penurunan Jumlah Penerbangan dan Penumpang pada H-2 Perayaan Natal 2024

Bandara Soekarno-Hatta Catat Penurunan Jumlah Penerbangan dan Penumpang pada H-2 Perayaan Natal 2024

Bandara Soekarno - Hatta (Soetta) mencatat adanya penurunan H-2 jelang perayaan Natal 2024.
Ini Alasan Hakim Ketua Eko Aryanto Vonis Ringan Harvey Moeis 6 Tahun Penjara, Katanya...

Ini Alasan Hakim Ketua Eko Aryanto Vonis Ringan Harvey Moeis 6 Tahun Penjara, Katanya...

Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menilai tuntutan pidana penjara 12 tahun Harvey Moeis selaku perpanjangan tangan PT Refined Bangka Tin terlalu berat.
Shin Tae-yong Coba Tenangkan Suporter Timnas Indonesia setelah Gagal Lolos Semifinal Piala AFF 2024, Katanya…

Shin Tae-yong Coba Tenangkan Suporter Timnas Indonesia setelah Gagal Lolos Semifinal Piala AFF 2024, Katanya…

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mencoba menenangkan suporter Timnas Indonesia setelah gagal capai semifinal Piala AFF 2024. Skuad Garuda sebenarnya bisa
Kemenperin: Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal

Kemenperin: Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal

Direktur Industri Minuman, Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Merrijantij Punguan Pintaria, mengatakan bahwa dengan adanya kemasan yang tidak memiliki identitas ini dapat membuat produk legal semakin tergerus, yang akan membawa efek domino terhadap berjalannya industri.
Trending
Timnas Indonesia Terima Kabar Baik Jelang Lawan Australia dan Bahrain, Striker Naturalisasi yang Sempat Dilarang FIFA Ini Tegaskan Siap Perkuat Garuda  

Timnas Indonesia Terima Kabar Baik Jelang Lawan Australia dan Bahrain, Striker Naturalisasi yang Sempat Dilarang FIFA Ini Tegaskan Siap Perkuat Garuda  

Timnas Indonesia menerima kabar baik jelang menghadapi Australia dan Bahrain dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.
Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang dalam PSSI ini mengungkap info A1 soal striker muda yang dikabarkan akan segera bergabung dengan Timnas Indonesia setelah Ole Romeny, siapakah dia?
Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Inilah tiga berita sport terpopuler di tvOnenews.com pada Minggu (22/12/2024). Kabar seputar Megawati Hangestri bersama Red Sparks di liga voli Korea diminati.
Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah mengantongi keputusan bulat soal Shin Tae-yong usai kegagalan mengantarkan Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024.
Reflek Curi Gol Kemenangan Persib, Tyronne del Pino Minta Maaf ke Ciro Alves

Reflek Curi Gol Kemenangan Persib, Tyronne del Pino Minta Maaf ke Ciro Alves

Persib Bandung sukses menjaga tren positif dengan meraih lima kemenangan beruntun di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Minggu (22/12/2024),
Walau Gagal Total di Piala AFF 2024, Ini 3 Alasan Shin Tae-yong Aman dari Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI

Walau Gagal Total di Piala AFF 2024, Ini 3 Alasan Shin Tae-yong Aman dari Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI

Shin Tae-yong tak akan dipecat oleh PSSI meski Timnas Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2024 usai kalah dari Filipina di laga penentuan, karena alasan ini.
Bukan Marselino Ferdinan Pemain Abroad Timnas Indonesia Terbaik di Piala AFF 2024, Justru Sosok yang Sering Dicaci Maki Ini Nilainya Jauh Lebih Baik

Bukan Marselino Ferdinan Pemain Abroad Timnas Indonesia Terbaik di Piala AFF 2024, Justru Sosok yang Sering Dicaci Maki Ini Nilainya Jauh Lebih Baik

Marselino Ferdinan ternyata bukan pemain abroad dengan rating terbaik selama Piala AFF 2024, meski banyak suporter Timnas Indonesia menggantungkan harapan.
Selengkapnya
Viral