tvOnenews.com - Sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara kembali menyoroti kasus Vina Cirebon yang semakin memanas.
Sudah lebih dari 2 bulan sejak film Vina: Sebelum 7 Hari menghiasi layar bioskop Tanah Air, rupanya kehebohan film ini pun belum juga usai.
Kasus ini masih menimbulkan polemik besar. Sang sutradara Anggy Umbara kerap diperbincangkan lantaran sempat dianggap membuat kegaduhan.
Menanggapi kasus Vina yang semakin rumit, Anggy Umbara angkat bicara. Seperti apa? Simak artikelnya berikut ini.
Pasca film Vina: Sebelum 7 Hari viral, kasus Vina Cirebon yang sempat mandek selama 8 tahun lamanya kini kembali diusut.
Usai Pegi Setiawan dinyatakan bebas dari tersangka pembunuhan kasus Vina, kasusnya justru semakin memanas.
Bahkan Saka Tatal, mantan terpidana kasus kematian Vina Cirebon bersama tim kuasa hukumnya mengajukan sidang Peninjauan Kembali (PK) untuk memulihkan namanya.
Sebelumnya, Anggy Umbara juga pernah diperiksa oleh pihak Polda Jabar pasca film Vina: Sebelum 7 Hari meledak di pasaran.
Anggy Umbara, sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari.
Diketahui, Anggy Umbara sempat diperiksa pihak kepolisian. Sutradara kondang ini dicecar banyak pertanyaan oleh tim penyidik.
Film Vina: Sebelum 7 Hari menceritakan tentang tragedi yang dialami Vina Dewi Arsita alias Vina yang menghadapi pembunuhan dan pemerkosaan geng motor pada 2016 silam.
Anggy Umbara membantah dengan tegas bila ada pihak yang menyebutnya sengaja membuat kegaduhan atas naiknya film Vina ini. Terlebih, hingga saat ini kasus kematian Vina belum juga usai.
Dia juga mempertanyakan motif di balik aksi kriminalisasi terhadap para pekerja seni, seperti dirinya.
"Aneh sih itu sebenernya. Film maker kan tugasnya berkarya, berekspresi, menjadi refleksi untuk sekitar. Kenapa dikriminalisasi?,” ucap Anggy Umbara dilansir dari kanal YouTube Indosiar.
Dalam pandangannya, sudah seharusnya para pekerja seni itu berhak mempunyai hak atas kebebasan berekspresi.
“Kalau para penyidik tanyakan untuk sekedar mencari insight, it's okay. Tapi kalau kami yang dikriminalisasi, ya konyol sih.” terang Anggy Umbara. (hnf)
Load more