tvOnenews.com - Baru-baru ini Iptu Rudiana muncul diwakili oleh para kuasa hukumnya untuk memberikan somasi kepada dua orang saksi kasus Vina Cirebon dan Dedi Mulyadi.
Rudiana melayangkan somasi kepada Dede, Liga Akbar, dan Dedi Mulyadi lantaran dinilai sudah menyebarkan fitnah serta berita bohong.
Diketahui, Dede mengaku kepada Dedi Mulyadi telah memberikan keterangan palsu saat diperiksa di Polres Kota Cirebon pada 2016.
Ia dihubungi oleh Aep untuk datang ke Polres Cirebon untuk menjadi saksi kematian Eky, anak Iptu Rudiana.
"Malam Aep menelepon saya mengajak ke Polres tanggal 2 September sekitar jam 7-an. Setelah ada di Polres saya tanya Aep ‘mau ngapain ke sini?’, saya bawa keterangan saksi anak Pak Rudiana yang meninggal," ujar Dede.
Saat di Polres, Dede diminta mengikuti arahan dari Aep dan Iptu Rudiana.
"Pak Rudiana ngasih tahu motor sama nama ke saya. Kan saya nggak kenal nama pelakunya, muka pun tak kenal lalu kata Pak Rudiana ya sudah nanti saya kasih tahu nama-namanya,” ungkap Dede.
Dari situlah, Dede diminta membuat kesaksian palsu bahwa ia dan Aep melihat segerombolan motor yang melempar bambu dan batu hingga melakukan pengejaran ke Eky dan Vina.
"Saya diceritakan saya nongkrong di warung. Kalau itu benar saya nongkrong beli rokok cuman kalau ada pelemparan batu, bambu, pengejaran gerombolan motor tersebut sebetulnya tidak ada," tuturnya.
Pernyataan ini nampak membuat Rudiana gerah, hingga akhirnya melayangkan somasi terbuka.
Menanggapi kabar somasi yang dilayangkan Rudiana selaku ayah Eky, Dedi Mulyadi punya jawaban sendiri.
Mulanya, ia mengaku tidak akan meminta maaf atas tindakannya selama ini. Selain itu ia juga mengatakan tidak ada ancaman dari pihak luar yang diterima sejauh ini.
Perihal keterangan Dede, Dedi Mulyadi menilai, seharusnya Iptu Rudiana bersyukur karena pernyataan Dede bisa menjadi titik terang kematian anaknya dan Vina.
“Sebenarnya apa yang dinyatakan oleh Dede itu bisa menjadi kunci bagi Pak Rudiana,” kata Dedi Mulyadi.
Ia mengatakan, seharusnya Rudiana mencari Aep dan meminta pertanggungjawaban bila pernyataan Dede merugikannya.
“Ketika melihat keterangan Dede seperti ini, semestinya Pak Rudiana mencari Aep. Kemudian ke Aep bertanya ‘Kamu bener nggak dulu itu? Jangan-jangan kamu dulu membohongi saya’, sehingga seluruh proses ini bisa dibicarakan,” ungkap Dedi.
Politikus Partai Gerindra ini menilai ayah Eky itu seharusnya bahagia dengan pengakuan Dede.
Terlebih jika tujuan Rudiana mengusut kasus kematian anaknya untuk mencari sosok pembunuhnya.
“Karena esensinya Pak Rudiana dulu ingin melakukan investigasi penyelidikan untuk mencari siapa pelaku pembunuhan terhadap Eky dan Vina, mungkin pada waktu itu dapat keterangan dari Aep,” tuturnya.
“Sekarang ketika keterangan yang disampaikan itu palsu, Pak Rudiana seharusnya bahagia,” sambungnya.
Dedi Mulyadi menilai Rudiana harusnya bersyukur lantaran kasus anaknya semakin terang dan jelas arahnya.
“Pak Rudiana mendapat petunjuk baru untuk mencari siapa pelaku yang dicurigai sebagai pembunuh dari anaknya dan Vina,” ungkapnya.
Nampak heran dengan sikap Rudiana, Dedi Mulyadi beranggapan Kapolsek Kapetakan itu sebenarnya tidak perlu lakukan somasi usai ucapan Dede viral.
Kasus Vina Cirebon sebenarnya bisa diselesaikan secara baik jika pihak kepolisian mau terbuka dan kerjasama.
“Tidak mesti lagi ada satu orang mensomasi yang lain, yang kita cari adalah siapa pelaku pembunuh Eky dan Vina,” kata Dedi Mulyadi.
“Andai kata pembunuhan berarti kan ada yang lain, kalau ada yang lain maka Pak Rudiana harus kooperatif untuk berkomunikasi duduk bareng. Kita cari sama-sama apa yang terjadi,” pungkasnya. (adk)
Load more