tvOnenews.com - Pegi Setiawan, seorang tokoh kontroversial yang dikenal sebagai ketua geng motor Moonraker di Cianjur, kembali menjadi sorotan.
Beberapa kejanggalan dan prediksi mengenai nasibnya telah diungkapkan oleh Jeng Nimas, seorang peramal terkenal.
Kasus ini menjadi menarik karena melibatkan dua individu dengan nama yang sama, yaitu Pegi Setiawan.
Pegi Setiawan Cirebon dan Pegi Setiawan Cianjur.
Pegi yang pertama adalah seorang kuli bangunan yang pernah ditahan selama 49 hari dan kini telah dibebaskan.
Sementara itu, Pegi yang kedua adalah Pegi Setiawan yang dikenal sebagai ketua geng motor Moonraker di Cianjur. Lantas, bagaimana nasib Pegi Setiawan yang kedua ini?
Dalam pembahasan ini, kita akan melihat lima kejanggalan yang diungkapkan Jeng Nimas serta nasib Pegi Setiawan menurut terawangannya.
Pegi, yang dikenal dengan berbagai kontroversinya, menjadi tokoh utama dalam kasus ini.
Menurut Jeng Nimas, Pegi Setiawan terlibat dalam berbagai masalah yang masih menjadi tanda tanya besar.
Salah satunya adalah kejanggalan terkait ijazah palsu yang dimilikinya.
Kejanggalan pertama dan utama yang diungkapkan Jeng Nimas adalah mengenai ijazah Pegi Setiawan.
Dalam ramalannya, Jeng Nimas menyebutkan bahwa ada kecurigaan terkait keaslian ijazah yang dimiliki Pegi.
Ijazah palsu ini dianggap sebagai petunjuk bahwa ada hal-hal tersembunyi dalam silsilah keluarga Pegi yang perlu diselidiki lebih lanjut.
"Ijazah ini bisa menjadi kunci untuk membuka rahasia tentang latar belakang Pegi Setiawan yang sebenarnya," ungkap Jeng Nimas.
Kedua, Jeng Nimas juga menyoroti kejanggalan mengapa Pegi Setiawan pergi ke luar kota bersama Pak Cecep.
Dedi Mulyadi saat mewawancarai Pegi Setiawan Cianjur.
Menurutnya, ada kekhawatiran bahwa masalah yang melibatkan Pegi telah melebar ke berbagai pihak.
Hal ini menunjukkan adanya ancaman atau ketidaknyamanan yang dirasakan Pegi, yang mungkin mencoba melarikan diri dari situasi yang semakin memanas.
Kejanggalan ketiga adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap penanganan kasus ini.
Banyak yang merasa bahwa Pegi Setiawan, khususnya yang terlibat dalam kasus Moonraker, tidak diperiksa secara mendalam oleh pihak berwenang.
Jeng Nimas menegaskan, "Ada ketidakpuasan yang besar dari masyarakat karena pihak kepolisian tampak enggan untuk memeriksa Pegi lebih jauh, padahal banyak kejanggalan yang mencurigakan."
Keempat, Jeng Nimas juga menyinggung tentang sifat arogansi yang ditunjukkan oleh Pegi Setiawan.
Menurutnya, Pegi merasa bahwa dirinya terlindungi oleh sosok-sosok berpengaruh, sehingga dia merasa aman dari penyelidikan lebih lanjut.
"Ada kesombongan dan kearoganan dalam sikapnya, yang mungkin membuatnya berpikir bahwa dia kebal terhadap hukum," kata Jeng Nimas.
Kejanggalan terakhir yang diungkapkan Jeng Nimas adalah potensi Pegi Setiawan untuk melarikan diri dari kasus ini.
Dengan adanya tekanan dan ketidakpuasan dari masyarakat, serta potensi ancaman hukum, ada kemungkinan Pegi mencoba untuk melarikan diri.
Ramalan Jeng Nimas.
Menurut Jeng Nimas, nasib Pegi Setiawan masih penuh dengan tanda tanya.
Meskipun ada upaya untuk mempertahankan posisinya, Jeng Nimas meramalkan bahwa ada kemungkinan Pegi akan menghadapi kesulitan besar.
Walaupun dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak terlibat dalam kasus ini, ada tanda-tanda bahwa dia akan mengalami kesedihan atau duka cita," ujar Jeng Nimas.
Selain itu, Jeng Nimas juga menambahkan bahwa ada perubahan yang lebih baik dalam penanganan kasus ini ke depan.
Masyarakat dan pihak-pihak terkait diharapkan dapat melihat keadilan ditegakkan, dan penyidikan yang lebih mendalam akan dilakukan untuk mengungkap kebenaran.
Nasib Pegi Setiawan masih sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk keputusan pihak berwenang dan tekanan dari masyarakat.
Dengan segala kejanggalan yang ada, Jeng Nimas menyarankan agar semua pihak tetap waspada dan mengikuti perkembangan kasus ini dengan seksama.
"Kita harus tetap waspada dan memastikan bahwa kebenaran terungkap," kata Jeng Nimas, menutup ramalannya. (ind)
Load more