“Contoh seperti Habib Hanif Alatas atau pondok pesantren yang termasuk pesantren tertua yaitu Sidogiri Pasuruan Jawa Timur, menulis sebuah buku yang berjudul Kiai dan Habib,” imbuhnya.
Kemudian ada Pondok Pesantren Sarang Rembang di Jawa Tengah yang diprakarsai oleh Gus Najih bin Maimoen Zubair.
Beliau menyuruh salah satu santri seniornya untuk menjawab dan menulis karya menjawab statement soal debat nasab habib di Indonesia, termasuk Saadah Ba'alwi.
Kemudian, Gus Wafi juga menjelaskan mengapa penjelasan soal nasab ini tidak diketahui banyak orang dan tidak diambil penjelasannya.
Menurut Gus Wafi, penjelasan tersebut hanya akan mematahkan statement orang-orang yang tidak suka dengan Saadah Ba’alwi.
“Orang-orang yang tidak senang kepada Saadah Ba’alwi mereka sengaja menghindari karya-karya tulis yang ilmiah ini untuk dibahas, coba dibahas, selesai semuanya,” ungkap Gus Wafi.
“Mereka sebenarnya hanya berusaha menyampaikan asumsi-asumsi liar dan terus mengulang kebohongan-kebohongan mereka di media sosial,” sambungnya.
Load more