tvOnenews.com - Aep kabarnya melaporkan Dedi Mulyadi lantaran sudah membuat berita bohong hingga mengancam keluarganya.
Diketahui, kasus Vina Cirebon saat ini semakin memanas terlebih pihak Iptu Rudiana dan para terpidana saling serang dan teguh pendirian.
Iptu Rudiana dan keluarga Vina Cirebon meyakini kasus 2016 silam adalah pembunuhan.
Namun, ketujuh orang terpidana, Saka Tatal, hingga para saksi-saksi termasuk Dedi Mulyadi menduga kasus ini murni kecelakaan.
Kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni yang saat ini juga membela Aep mengatakan konten Dedi Mulyadi membuat Aep terintimidasi.
“Kami telah resmi membela Aep Rudiansah, karena saat ini banyak pemberitaan terhadap beliau yang miring, banyaknya yang menyerang beliau,” kata Pitra Romadoni saat konferensi pers.
Menurut Pitra, Aep dan keluarga sudah dirugikan secara materil maupun immaterial atas tudingan Dedi Mulyadi dan Dede di kasus Vina Cirebon.
"Aep telah membuat laporan polisi atas kasus penyebaran berita bohong sehingga status Aep kini telah naik menjadi pelapor,” terangnya.
"Informasi bohong yang disampaikan oleh Dede, sehingga menimbulkan kerugian signifikan bagi Aep baik secara materil maupun immateril," sambungnya.
Elza Syarief menduga tekanan yang diberikan kepada Aep sengaja dilakukan agar Aep muncul dan mencabut keterangan BAP seperti Dede.
“Aep telah mendapatkan tekanan-tekanan dan menimbulkan ketakutan dari pemberitaan negatif. Tujuan mengintimidasi kepada klien kami hanya satu, memaksa agar Aep mencabut keterangannya,” kata Elza Syarief.
Elza Syarief menyebut ada usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak luar agar Aep muncul ke publik.
Salah satunya dengan mendatangi orang tua Aep agar membocorkan keberadaannya.
“Usaha dari pihak luar tersebut mendatangi orang tuanya dengan tujuan menekan, mengintimidasi, untuk memberitahu ke mana keberadaan Aep,” ungkapnya.
Lantaran ayah Aep mengaku tidak tahu keberadaan anaknya, maka narasi berubah menyebut Aep menghilang.
Elza mengatakan, paman Aep sudah terpengaruh dengan berita di luar. Sehingga membawa orang tua Aep ke rumah seseorang diduga Dedi Mulyadi.
“Kemarin Magrib, pamannya Aep membawa orang tua Aep ke rumah seseorang yang sudah kami laporkan dan sampai sekarang belum pulang,” tutur Elza.
Hal ini membuat Aep stres, bahkan saat dihubungi tidak ada jawaban.
“Aep menjadi stres, berusaha menghubungi orang tersebut tapi tidak jawab. Kelihatannya memancing Aep untuk datang dan akan ditekan,” terangnya.
Perlakuan ini membuat Elza Syarief menduga para saksi yang mencabut laporan turut dapat ancaman.
“Jadi saya bisa mengambil analisa bahwa dulu pun yang orang-orang yang mencabut ini ya mungkin ada perlakuan seperti ini,” katanya.
Ia menduga pihak luar takut bila Aep mengungkap yang sebenarnya, sehingga sengaja menjauhkan Aep dari orang tuanya.
"Kalau misalnya tidak takut Aep mengungkapkan yang sebenarnya, kenapa ayahnya harus disandra? Dia dikejar-kejar untuk ditangkap, disandera, ditekan supaya mengikuti keterangannya Dede padahal keterangan itu tidak benar," tegasnya
Kini, Elza Syarief meminta pihak tersebut untuk tidak menyandera ayah Aep.
“Klien saya sangat kebingungan mencari ayahnya, dan dia sudah WA ‘tolong kembalikan ayah saya’,” pungkasnya. (adk)
Load more