tvOnenews.com - Buya Yahya menjelaskan hukum istri yang masih bekerja padahal suami sudah kaya.
Zaman sekarang, bekerja tidak hanya dilakukan oleh para laki-laki atau suami.
Banyak istri yang memutuskan untuk bekerja atau menjadi wanita karier, meski suaminya sudah kaya atau mampu menafkahinya.
Padahal, dalam Islam fitrah seorang wanita bukanlah untuk bekerja dan menafkahi keluarganya.
Fitrah seorang perempuan adalah berada di rumah dan mendampingi anak serta suaminya.
Lantas, bagaimana jika seorang istri memilih untuk tetap bekerja meskipun suaminya sudah kaya?
Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini, dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV1.
Buya Yahya menjelaskan, seorang istri, wanita, atau anak perempuan tidak wajib untuk bekerja.
Tugas untuk menafkahinya adalah suami atau orang tuanya.
Seorang wanita boleh bekerja sesuai dengan keinginannya, namun dengan syarat-syarat tertentu.
"Tidak wajib bukan berarti tidak boleh. Boleh mereka bekerja akan tetapi tidak wajib. Jadi suka-sukanya dia," ujar Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, menjadi wanita merupakan suatu keuntungan karena tidak wajib untuk bekerja dan menafkahi keluarga.
Namun jika seorang istri memilih bekerja untuk aktivitas sampingan, maka diperbolehkan dengan tiga syarat.
1. Suami mengizinkan
Syarat utama istri boleh bekerja adalah mendapat izin dari suami.
Namun, jika suami menghendaki istrinya untuk tidak bekerja dan tetap di rumah, hal itu juga sah-sah saja.
2. Kewajiban suami harus tetap dipenuhi
Meski istri bekerja, kewajibannya sebagai seorang istri harus tetap dipenuhi.
3. Bekerja di tempat terhormat
Seorang istri boleh bekerja, asalkan di tempat yang terhormat dan bukan tempat yang dipenuhi maksiat.
Misal, bekerja sebagai seorang guru di sekolah, termasuk tempat yang terhormat.
Buya Yahya juga memberikan nasihat untuk para wanita yang bekerja di luar rumah untuk berhati-hati, sebab banyak godaan di luar rumah.
"Bagi kaum wanita yang bekerja, hati-hati! Di luar banyak sekali godaan. Meskipun Anda baik, lihatlah di kanan-kiri Anda, tidak semua laki-laki baik," tutur Buya Yahya. (ism)
Load more