tvOnenews.com - Memilih untuk kembali ke Indonesia setelah berjuang dalam beberapa musim di kompetisi sepak bola Eropa, Egy Maulana Vikri yang awalnya dicibir karena dinilai telah kehilangan performa terbaiknya di lapangan kini mulai membuktikan jika dia bisa kembali ke versi terbaiknya.
Bersama dewa United, Egy berhasil membawa timnya menempati posisi papan atas yakni posisi lima di klasmen akhir reguler season liga 1.
Secara individu Egy juga terbilang cukup menonjol saat dirinya berhasil menciptakan 8 gol dan 4 assist dari 28 pertandingan di Liga 1.
Panggilan Timnas Indonesia pun kembali ia dapatkan dari pelatih tim Garuda asuhan Shin Tae-yong.
Tampil menonjol di Timnas Indonesia kelompok usia, Egy Maulana Vikri mengambil keputusan besar dan berani.
Saat memilih untuk memulai karier profesionalnya, ia langsung hengkang dan bersaing di ketatnya sepak bola Eropa.
Tak main-main di tahun 2018 silam salah satu tim raksasa di Polandia Lechia Gdansk merekrutnya dan sempat memberikan jersey nomor 10 untuk pemain yang saat itu masih berusia 18 tahun.
Di musim pertamanya tersebut Egy lebih banyak dimainkan di tim under 21 Lechia. Di mana dirinya tampil cukup apik yang membuat sosoknya mendapatkan panggilan untuk bermain di skad tim utama.
Meskipun di musim pertamanya itu hanya dalam dua pertandingan saja Egy dimasukan ke lapangan.
Di musim keduanya Egy yang berharap untuk bisa lebih sering bermain harus menerima kenyataan jika pelatih Lechia Gdansk saat itu, Piotr Stokowiec, masih belum memberikan banyak menit bermain kepadanya.
Di musim keduanya itu Egy pun hanya tercatat bermain sebanyak dua kali yang membuat masa depannya makin tak jelas.
Memasuki musim ketiga Egy lebih sering bermain. Ia tercatat masuk sebagai pemain Tim utama Lechia sebanyak 7 kali.
Tapi di musim ketiganya inilah Egy akhirnya memutuskan untuk hengkang dari tim setelah ia menilai sang pelatih tak benar-benar mau memberikan kepercayaan kepadanya.
Egy pun hengkang menuju FK Senica di Liga Slovakia di mana dalam klub inilah Egy benar-benar mendapatkan menit bermain yang reguler
Ia bermain sebanyak 27 laga selama satu musim dengan berhasil menciptakan dua gol saja.
Hal yang kemudian membuat FK Senica melepas Egi di akhir musim 2022. Di mana selanjutnya Egy bergabung di FC ViOn.
Menariknya di tim ini Egy hanya bertahan 3 bulan saja dengan mencatatkan delapan kali bertanding sebelum dirinya memilih kembali ke Liga Indonesia dan bergabung ke tim Liga 1 Dewa United.
Dalam sebuah interview, Egy sendiri pernah menjelaskan jika alasan dia saat itu hengkang adalah keinginannya untuk mendapatkan menit bermain.
Menurutnya bermain di Eropa sangat sulit bagi pemain muda untuk mendapatkan kepercayaan dari pelatih. Terkhusus jika mengingat pelatih juga dituntut untuk meraih hasil maksimal bagi timnya.
Sederhananya di Eropa ini tidak ada keharusan bagi pelatih untuk mengutamakan pemain muda. Para pemain harus bermain dan tampil lebih baik dengan pemain senior sekalipun.
Itu kenapa akan sangat sulit untuk bisa jadi pemain reguler di tim-tim Eropa.
Meskipun banyak orang menilai Egy gagal di Eropa tapi lebih tepat untuk mengatakan dia belajar dengan sangat baik empat musim di Eropa.
Hal ini lantaran saat kembali ke Liga 1 Egy tak membutuhkan waktu lama untuk membuktikan jika ia adalah salah satu pemain dengan talenta terbaik di Indonesia saat ini.
Memasuki musim kedua Egy bersama Dewa United ia berhasil langsung membuktikan jika bakat dalam dirinya belum benar-benar habis.
Pemain yang memiliki kaki kidal sebagai kekuatan utamanya ini berhasil jadi perusak pertahanan lawan-lawan Dewa United.
Hasilnya ia sangat dipercaya oleh pelatih Dewa United FC musim ini untuk jadi pemain reguler. Di mana itu dibuktikan dengan 8 gol dan 4 assist dari 30 laga.
Egy juga sering menjadi langganan pemain yang dipanggil oleh Timnas Indonesia.
Sempat absen dalam dua periode FIFA Match Day Timnas Indonesia membuat nama Egy telah dinilai tersingkirkan dari skuad Garuda di era kepelatihan Shin Tae-yong.
Siapa sangka peningkatan penampilan dari Egy membuat STY akhirnya kembali menaruh kepercayaan besar kepada Egy.
Ia pun kembali dipanggil ke Timnas Senior Indonesia dan kembali rutin menjadi pemain reguler dari tim Garuda.
Shin Tae-yong pun menjelaskan jika tidak ada alasan khusus terkait kembalinya memanggil Egy. Di mana STY menjelaskan itu murni karena pemain tersebut bekerja keras di kompetisi.
Bersama Timnas Indonesia senior sendiri, Egy telah mencatatkan 17 caps bersama skuad Garuda sejak debutnya pada 2018 dengan catatan 5 gol dan 1 assist. (tsy)
Load more