Menurutnya, penting bagi seorang imam untuk memerhatikan benar tidaknya bacaannya dalam membaca ayat-ayat Al Quran.
"Karena sedikit saja keliru dalam pengucapan huruf itu bisa merubah kepada makna," tegas UAH.
Maka dari itu, jika ternyata ada yang banyak hafalan tetapi bacaannya masih kurang benar, maka pilihlah yang bacaannya lebih baik walaupun hafalannya tidak banyak.
"Karena itulah jika ada kemudian yang sedikit hafalannya tapi benar lebih bagus dari bacaannya, maka ini didahulukan dibandingkan dengan banyak hafalan tapi tidak bagus bacaannya," terangnya.
Dari penjelasan Ustaz Adi Hidayat tersebut, maka tidak masalah jika memang belum banyak hafalan tapi ditunjuk menjadi imam shalat asalkan bacaannya benar.
Akan tetapi akan jauh lebih baik jika memilih imam shalat yang punya hafalan banyak sekaligus bagus bacaannya.
"Tapi kalau kemudian ada yang lebih baik hafalannya dan juga bagus bacaannya, maka ini yang paling utama untuk menjadi imam," tandasnya. (far/kmr)
Load more