Demak, Jawa Tengah – Kabupaten Demak, Jawa Tengah selama ini identik sebagai kota para Wali dengan total jumlah pesantren sebanyak 221 yang menyelenggarakan pendidikan di wilayah ini.
Salah satu upaya memperkenalkan pondok pesantren secara lebih luas ke masyarakat adalah melalui sosialisasi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media, termasuk penggunaan aplikasi.
“Diharapkan teman-teman admin dari pesantren aktif dalam menginput data terkait pesantren masing-masing, baik sarana prasarana yang dimiliki, potensi maupun kegiatannya," kata Harso Gutomo, Kepala Bidang Informatika dan Persandian, Dinas Komunikasi dan Informatika, pada Sosialisasi dan Bintek Aplikasi Jogo Santri Tahun 2022, Selasa (18/01/22) di Ruang Rapat Dinkominfo Kabupaten Demak.
Harso menjelaskan, dalam aplikasi jogo santri berisi berbagai macam konten diantaranya nama pesantren, lokasi pesantren, dan data pengasuh. Di dalamnya diharapkan dapat menampung segala informasi terkait pesantren.
Sehingga pada saat diakses masayarakat, akan memberikan informasi perkembangan jumlah pesantren, kegiatan pesantren dan dapat diakses oleh siapapun maupun dari manapun.
"Sehingga informasi yang disampaikan tersebut bisa menjadi informasi publik yang diketahui secara luas oleh masyarakat maupun pihak yang berkepentingan. Informasi dari aplikasi tersebut dapat menjadi jembatan pemerintah dan pesantren,” lanjut Harso.
Sejauh ini, ungkap Harso, terdata 221 pesantren di Kabupaten Demak, namun hingga saat ini pembinaan baru mencapai 20 pesantren dan secara bertahap akan ditingkatkan.
“20 pesantren ini sebagai pilot project nanti bisa ditularkan ke pesantren lainnya,” katanya.
Senada dengan Harso, Sekdin Kominfo Indrijantoro Widodo menyampaikan, Kabupaten Demak merupakan salah satu Kabupaten yang dibina dengan konsep membangun yang smart.
“Di dalam konsep pembangunan kota pintar yaitu apa-apa itu gampang, lingkungan nyaman, fasilitas memadai. Ini bisa di bantu dengan namanya teknologi seperti Aplikasi Jogo Santri.” kata Indrijantoro Widodo.
“Saya yakin jika di kembangkan, akan memberikan manfaat untuk pesantren," tambahnya.
Sementara, Perwakilan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI NU) Ustad Arifin mengungkapkan, jika semua informasi sudah dapat tercover di Jogo Santri, dapat menjadi media promosi yang bagus dan sebagai pertanggung-jawaban pengelola pondok pesantren.
"Bukan hanya orang Demak saja yang dapat melihat informasi tersebut, bahkan tingkat Nasional hingga Internasional," harap Ustad Arifin. (Syamsul Arifin/Buz)
Load more