tvOnenews.com - Iptu Rudiana sebelumnya menyatakan kesiapan untuk melakukan sumpah pocong dalam sebuah konferensi pers bersama Hotman Paris, pengacara keluarga Vina, pada Selasa (30/7/2024).
Kasus Vina Cirebon terus menarik perhatian publik, terutama setelah Saka Tatal, mantan terpidana dalam kasus ini, nekat melakukan sumpah pocong pada Jumat (9/8/2024) di Padepokan Amparan Jati, Cirebon.
Langkah berani ini dilakukan Saka sebagai bentuk pembelaan diri untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon yang sempat menggemparkan.
Saka mengklaim bahwa ia hanyalah korban dari sebuah rekayasa yang melibatkan Iptu Rudiana.
Dalam sumpah pocongnya, Saka Tatal mengajukan tiga hal utama yang ingin ia buktikan: bahwa ia mengalami penganiayaan, bahwa dirinya bukanlah pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Vina Cirebon, serta bahwa kasus ini telah direkayasa oleh Iptu Rudiana.
Meskipun ia telah mengundang Iptu Rudiana untuk turut serta dalam sumpah pocong tersebut, Rudiana tidak hadir.
Prosesi sumpah pocong itu dipimpin oleh Raden Gilap Sugiono, pimpinan Padepokan Amparan Jati, yang dikenal sebagai tokoh spiritual yang dihormati di daerah tersebut.
Di sisi lain, Iptu Rudiana sebelumnya menyatakan kesiapan untuk melakukan sumpah pocong dalam sebuah konferensi pers bersama Hotman Paris, pengacara keluarga Vina, pada Selasa (30/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Iptu Rudiana bersumpah bahwa anaknya, Muhammad Rizki Rudiana alias Eky, sudah meninggal dunia, meskipun banyak desas-desus yang menyebutkan bahwa Eky masih hidup.
Pernyataan Iptu Rudiana yang berani melakukan sumpah pocong ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk Toni RM, pengacara Pegi Setiawan.
Toni RM menanggapi dengan skeptis, menyebut bahwa keberanian Rudiana untuk bersumpah pocong mungkin hanya bagian dari strategi untuk meyakinkan publik.
"Rudiana katanya berani bersumpah, termasuk sumpah pocong. Ketika ditanya Hotman Paris terkait yang meninggal itu benar apakah anaknya, Muhammad Rizki Rudiana atau Eky, Rudiana menjawab bahwa itu benar dan berani bersumpah," kata Toni RM.
Toni RM melanjutkan bahwa sumpah pocong yang dilakukan Iptu Rudiana mungkin saja hanya cara untuk mempengaruhi persepsi publik.
"Ini adalah strategi untuk meyakinkan publik dengan sumpah pocong itu. Jadi, kalau Rudiana mengatakan berani sumpah pocong, publik akan menilai bahwa mungkin benar yang meninggal itu adalah Eky," jelas Toni RM.
"Wah ini sumpah pocong aja berani si Rudiana. Jadi kemungkinan omongannya itu benar ka bahwa yang meninggal itu adalah Eki," imbuhnya.
"Nanti kan begitu penilaian masyarakat. Nah cuma persoalannya, benar mau sumpah pocong atau tidak Rudiana ini?," ujar pengacara Pegi Setiawan tersebut.
Ia juga mempertanyakan apakah Rudiana benar-benar berniat untuk melakukan sumpah pocong atau hanya menggunakan pernyataan tersebut sebagai alat untuk mempengaruhi opini publik.
Dalam konferensi pers tersebut, Hotman Paris juga menantang Iptu Rudiana untuk mengizinkan pembongkaran makam Eky demi kepentingan penyidikan.
Meskipun awalnya tampak ragu, akhirnya Rudiana setuju dengan permintaan tersebut meskipun berat hati.
"Kalau untuk kepentingan penyidikan, saya setuju," ucap Rudiana, menandakan bahwa ia bersedia makam anaknya dibongkar kembali jika diperlukan untuk mengungkap kebenaran.
Toni RM, yang juga mewakili Pegi Setiawan, menambahkan bahwa ada dua kemungkinan terkait keberanian Rudiana untuk bersumpah pocong.
"Pertama, bisa jadi Rudiana hanya berusaha meyakinkan publik bahwa Eky benar-benar telah meninggal, meskipun ia sendiri tidak yakin dengan dampak dari sumpah pocong tersebut," jelasnya.
"Kedua, bisa jadi Rudiana memang tidak terlalu peduli dengan dampak sumpah pocong dan hanya melakukannya sebagai formalitas."
Sementara itu, kasus ini masih menarik perhatian publik karena melibatkan berbagai tokoh penting, termasuk pengacara ternama seperti Hotman Paris dan Toni RM, serta figur-figur kontroversial seperti Iptu Rudiana dan Pegi Setiawan.
Pegi, yang sebelumnya dinyatakan menang dalam sidang praperadilan, kini dihadapkan pada situasi yang semakin kompleks.
Kendati demikian, keberanian Saka Tatal untuk melakukan sumpah pocong bisa menjadi titik balik dalam kasus ini, atau malah membuka babak baru dari polemik yang sudah berlangsung lama.
Saat ini Saka Tatal masih menjadi sorotan, meskipun banyak yang mendukung dan meragukan tindakannya.
Namun, yang jelas, langkah-langkah yang diambilnya, termasuk sumpah pocong, akan menjadi bagian penting dari sejarah panjang kasus Vina Cirebon, yang telah menarik perhatian dan emosi publik selama bertahun-tahun. (udn)
Load more