tvOnenews.com - Setelah Saka Tatal sumpah pocong, ahli metafisika ungkap pesan penting ini.
Saka Tatal melakukan ritual sumpah pocong dan disaksikan masyarakat luas di Padepokan Amparan Jati Cirebon.
Pemuda 23 tahun ini nekat menjalani sumpah pocong untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Sementara itu, Iptu Rudiana yang pertama kali melontarkan ide sumpah yang sakral tersebut justru tidak datang.
Sumpah pocong Saka Tatal ini juga turut mendapat perhatian dari praktisi supranatural.
Saka Tatal. Sumber: kolase tvOnenews.com
Perdebatan soal sumpah pocong untuk membuktikan kebenaran dalam kasus Vina Cirebon, akhirnya terjawab.
Saka Tatal memberanikan diri untuk melakukan sumpah pocong pada (9/8/2024).
Mantan terpidana kasus Vina Cirebon itu ingin meyakinkan pada masyarakat bahwa dirinya tak terlibat atas kematian Vina dan Eky.
Selain itu, dia juga bersumpah bahwa kasus Vina merupakan rekayasa dari ayah Eky, Iptu Rudiana.
Sumpah keramat itu dipimpin langsung oleh pimpinan Padepokan Amparan Jati Cirebon, Raden Gilap Sugiono.
Namun, pihak Iptu Rudiana yang pertama kali melontarkan soal sumpah pocong, tidak terlihat ada di lokasi.
Sumpah pocong dinilai merupakan sebuah tradisi yang begitu sakral.
Inilah upaya terakhir yang biasanya dilakukan seseorang untuk membuktikan bahwa dirinya benar.
Sebab, apabila tidak benar atau melakukan kebohongan, disebut-sebut akan ada laknat dan azab yang menimpa dari Sang Pencipta.
Saka Tatal. Sumber: tvOne
Ahli metafisika Velline Ratu Ayu mengatakan bahwa sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal ialah sebagai bentuk keresahan dari dalam dirinya.
Saka Tatal merasa dia menjadi korban fitnah pembunuhan Vina dan kekasihnya, Eky pada 2016 silam.
“Sumpah pocong yang diungkapkan seseorang ini wujud dari rasa kekhawatiran, wujud ingin membuktikan kebenaran,” kata Velline Ratu Ayu dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Waswas.
Velline juga menyebutkan seseorang yang melakukan sumpah pocong itu merupakan wujud proteksi diri.
“Ada rasa takut, ada rasa malu, sebagai wujud proteksi diri, sehingga melakukan sumpah tersebut,” sambungnya.
Sejujurnya, Veliine sangat menyayangkan sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal.
Velline khawatir sumpah tersebut akan memberikan dampak yang sangat bahaya.
“Sepatutnya dan sebaiknya tidak usah berucap segala sesuatu yang akan memberikan dampak yang sangat bahaya. Apalagi sampai mengucap 7 turunan,” ujar ahli metafisika Velline Ratu Ayu terkait sumpah pocong Saka Tatal. (hnf)
Load more