LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu
Sumber :
  • Tangkapan layar

Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu

Serda Ucok bersama 12 rekannya dari pasukan elit Kopassus terlibat dalam penyerangan di lembaga pemasyarakatan kelas Cebongan, Sleman. Bagaimana cerita awalnya?

Senin, 12 Agustus 2024 - 18:01 WIB

tvOnenews.com - Masih ingatkah dengan nama Serda Ucok Tigor Simbolon? Mantan anggota Kopassus yang jadi perbincangan pada tahun 2013 silam. 

Serda Ucok merupakan anggota Komando Pasukan Khusus atau Kopassus yang pernah terlibat penyerangan di lembaga pemasyarakatan kelas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. 

Serda Ucok bisa dibilang sebagai salah satu sosok fenomenal di dunia militer Indonesia. 

Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu

Baca Juga :

Dirinya bersama 12 rekannya dari pasukan elit Kopassus terlibat dalam penyerangan di lembaga pemasyarakatan kelas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. 

Penyerangan itu bukan tanpa alasan, aksinya itu rupanya bertujuan untuk membalaskan dendam atas kematian rekannya sesama prajurit Kopassus. 

Kisah itu bermula pada tanggal 19 Maret 2013 sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu sekelompok preman tiba di kafe Hugos di Jalan Adisucipto Sleman Yogyakarta. 

Segerombolan preman itu adalah Dedi dan Dicky serta anggotanya sekitar 7 orang. Mereka memang kerap datang ke kafe Hugo setiap minggunya dan kadang lebih dari sekali dalam seminggu.

Namun menurut pengakuan Joko penjaga kafe tersebut mengatakan bahwa segerombolan preman tersebut sering tidak membayar dan terkadang membuat onar di kafe. 

Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu

Pada malam itu, di dalam kafe ternyata ada Heru dan Allen yang merupakan anggota Kopassus datang berkunjung. 

Tidak ada yang tahu pasti apa akar permasalahannya, namun diduga hal itu berawal dari masalah senggolan di ujung meja bar, di mana Heru bersenggolan dengan Dicky.

Dedi dan Dicky memang diketahui kerap memancing keributan apalagi dengan pelanggan baru. Heru dan Allen yang sedang bersantai kemudian didatangi oleh para preman.

Mereka menanyakan asal daerah dan juga menanyakan siapa mereka di saat itu. Heru menjawab bahwa dia adalah anggota Kopassus. 

Tampaknya pertemuan tersebut bukannya pertemuan yang ramah, terlihat mereka mulai terlibat adu cekcok.

Perkelahian pun akhirnya tak terelakkan. Mereka berkelahi di halaman kafe, beberapa orang kemudian terlihat berusaha melerai. 

Namun sepertinya para preman masih tidak puas dan mereka masih terus memepet hingga kembali ke dalam kafe. 

Rupanya keributan masih terus berlanjut, puncaknya adalah ketika Dicky dan Dedi bersama-sama memukul Heru dengan botol minuman keras dan tepat mengenai kepala. 

Setelahnya mereka langsung menusuk dada kiri Heru menggunakan pecahan botol, namun versi lain menyebutkan bahwa Dedi menusuk korban menggunakan badik yang selalu ia bawa di pinggangnya. 

Di saat korban sudah tak berdaya, rombongan preman tersebut melancarkan bertubi-tubi serangan dan melempari korban menggunakan gelas dan juga botol. 

Rekan korban dan juga beberapa orang kemudian berusaha menarik Heru memisahkannya dari para preman. 

Namun Dicky dan Dedi mereka masih terus menyerang korban bahkan beberapa anggota preman juga masih ikut membantu menginjak-injak korban yang sudah tidak berdaya. 

Heru kemudian dimasukkan ke dalam taksi dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Informasi selanjutnya menyebutkan bahwa Heru pada akhirnya meninggal dunia. 

Saksi di dalam kafe mengatakan bahwa Dedi malah tertawa terbahak-bahak di depan kafe dan kemudian berteriak. 

‘’Saya telah membunuh orang. Saya telah membunuh orang,’’ ucapnya seolah bangga dengan apa yang telah ia lakukan. 

Tidak membutuhkan waktu yang lama, bukti dan saksi mata sudah jelas, polisi pun langsung meringkus empat preman yang terlibat dalam pembunuhan. 

Menurut sekuriti kafe Joko pelaku yang mengeroyok bukan hanya empat orang namun total semuanya diperkirakan ada lebih dari delapan orang. 

Otak dari pembunuhan tentu saja adalah Dicky dan Dedi. Sementara persidangan berjalan, keempat permen tersebut ditahan di lapas Cebongan Sleman dan dimasukkan ke dalam sel A5. 

Sel tersebut sudah berisi lebih dari 30 napi. Rudi Handoko yang juga mendekam di dalamnya mengisahkan bahwa ketika mereka masuk ke dalam sel dengan bangga Dicky bercerita bahwa mereka baru saja membunuh anggota TNI. 

Begitupun dengan Ade anggota dari preman tersebut terlihat sangat bangga dan mengatakan ikut menghabisi korban dengan memukul kepala korban. 

Mereka saat itu tidak menyadari bahwa nyawa mereka kini dalam incaran anggota Kopassus yang lain.

Di tempat yang berbeda yaitu di tempat pelatihan Kopassus di Gunung Lawu, komandan meminta kepada seluruh prajurit untuk bersabar. 

Komandan saat itu menginformasikan bahwa rekan mereka yaitu Serka Heru Santosa gugur di kafe Hugo setelah dikeroyok oleh sejumlah preman. 

Komandan mengatakan agar para anggota menahan diri tapi tentunya tidak semudah itu. Darah para prajurit seakan mendidih mendengarkan rekan mereka dibunuh dengan cara yang sangat sadis. 

Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu

Begitupun dengan Serda Ucok Tigor Simbolon atau kerap dipanggil dengan nama Serda Ucok. 

Ia berusaha sekuat mungkin menahan emosi namun masih tetap mencari tahu informasi para preman tersebut. 

Dari sinilah diperoleh informasi, ternyata sekelompok preman tersebut juga pernah menyerang anggota TNI lainnya yakni Sertu Sriyono yang merupakan anggota Kodim 0734 Yogyakarta. 

Sertu Sriyono sempat mengalami koma setelah dibacok oleh gerombolan Dicky dan Dedi. Hal yang membuat Serda Ucok naik pitam, sebab sertu Sriyono merupakan sahabat dekatnya. 

Ia bahkan dikatakan berutang nyawa kepada Sertu Sriyono karena pernah diselamatkan dalam sebuah operasi militer di Aceh.

Fakta demi fakta yang terungkap membuat Serda Ucok semakin terbakar amarah. 

Informasi yang berhasil dihimpun, Dicky Ambon atau memiliki nama lengkap Hendrik Benyamin Angel Sahetapi ternyata memang merupakan seorang pembuluh sekaligus seorang pemerkosa. 

Ia pernah membunuh seorang mahasiswa di tahun 2002 dan melakukan pemerkosaan di tahun 2007. Kemungkinan masih banyak lagi kejahatan yang belum terungkap. 

Sementara pelaku lainnya yaitu Juan atau yang memiliki nama lengkap Yohanes Juan Manbait ternyata merupakan mantan anggota kepolisian ia dipecat dari satuan karena kasus narkoba. 

Sebenarnya pada saat itu Juan sedang menjalani masa bebas bersyarat. Dua orang anggota Kopassus yang menjadi korban seolah menunjukkan bahwa preman tersebut sangat semena-mena melakukan kejahatan. 

Emosi Serda Ucok semakin meluap-luap, bersama dengan Serda Sugeng dan Koptu Kodik, mereka mencoba mengajak anggota lainnya untuk melakukan pembalasan. 

Singkat cerita terkumpul 12 anggota prajurit yang siap untuk melakukan operasi penyerangan. 

Pada hari Sabtu 23 April 2013 mereka pun berangkat mengarah ke lapas Cebongan. Beberapa pucuk senjata sudah disiapkan di belakang mobil. 

Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu

Di antaranya tiga senjata AK-47, dua pucuk replika AK-47, sebuah pistol, serta beberapa peledak berupa granat. 

Masing-masing prajurit mengenakan penutup muka dan juga rompi. Tepat pukul 12.00 malam mereka sampai di depan gerbang lapas, dan mengaku sebagai aparat dari Polda Yogyakarta. 

Mereka langsung menanyakan di mana kelompok preman Dicky ditahan. Petugas sipir yang curiga awalnya tidak bersedia untuk membuka pintu, namun karena diancam dengan senjata bahkan diancam tempat tersebut akan diledakkan, petugas pun berakhir membuka pintu lapas. 

Pasukan dengan cepat menguasai bangunan. Tidak butuh waktu lama mereka sudah mendapatkan informasi dimana kelompok preman Dicky ditahan. 

Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu

Mereka juga sudah berhasil mengambil paksa kunci ruang tahanan yang berasal dari kepala keamanan lapas Cebongan. 

Tiga orang yang dipimpin oleh Serda Ucok langsung bergerak ke pintu blok A5 di mana terdapat 35 orang narapidana (Napi) di dalamnya. 

Begitu sampai di ruang tahanan, Serda Sugeng dan Koptu Kodik kemudian berjaga. Sementara Serda Ucok masuk kedalam ruangan dengan menenteng AK-47. 

‘’Yang bukan kelompok Dicky minggir,’’ kata Serda Ucok. 

Otomatis 31 napi lainnya langsung memisahkan diri hingga tersisa tiga orang di bagian kanan. Mereka terlihat ketakutan dan mengangkat tangan mereka ke atas. 

Dengan tiba-tiba senjata AK-47 langsung menyalak menumbangkan ketiga orang tersebut. Setelahnya, senjata AK47 itu pun macet. 

Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu

Serda Ucok kemudian keluar dan bertukar senjata dengan Serda Sugeng. Ia kembali masuk ke dalam ruangan mencari orang terakhir masih tersisa. 

‘’Di mana pelaku satunya lagi?,’’ tanya Serda Ucok.

Puluhan napi pun langsung menyingkir menyisakan seorang bernama Ade yang terlihat berdiri gemetar di dekat pintu kamar mandi. 

tanpa ada sepatah katapun dengan tiba-tiba senjata kembali menyalak dan seketika menewaskan Ade. 

Anggota Kopassus kemudian menuju ke ruang CCTV dan mengambil semua rekaman yang ada. Seluruh aksi tersebut hanya dilakukan kurang lebih 10-15 menit. 

Waktu yang bisa dibilang sangat singkat menunjukkan bahwa pelaku adalah orang yang terlatih dan juga sangat profesional. 

Singkat cerita kasus penyerangan di lapas Cebongan menjadi headline di berbagai media massa. 

Sampai dengan satu minggu penyerangan, pihak kepolisian masih terus mendalami siapa sebenarnya pelaku penyerangan tersebut. 

Hingga di minggu kedua, akhirnya pihak TNI menunjukkan hasil investigasi dan mengatakan bahwa penyerang adalah anggota Kopassus. 

Singkat cerita, Serda Ucok divonis sebelas tahun penjara, Serda Sugeng divonis delapan tahun penjara, dan Koptu Kodik enam tahun penjara. 

Masih Ingat Serda Ucok Tigor yang Habisi Nyawa Preman di Lapas Cebongan? Begini Kabar Terakhir Mantan Anggota Kopassus Itu

Meskipun banyak perdebatan mengenai vonis yang diberikan namun yang menarik adalah respon dari masyarakat tanggapan masyarakat diberbagai media sosial. 

Terlepas dari pelanggaran yang dilakukan rupanya sebagian besar masyarakat mendukung apa yang dilakukan oleh gerombolan anggota Kopassus itu. 

Mereka menganggap tindakan tersebut adalah aksi heroik memberantas para preman yang sudah meresahkan masyarakat. 

Dalam peristiwa tersebut empat tahanan yang ditargetkan Serda Ucok dinyatakan tewas. 

Serda Ucok yang bertindak sebagai eksekutor menembak targetnya menggunakan senjata laras panjang jenis AK-47. 

Ia kemudian dijatuhi hukuman 11 tahun penjara. Tak disangka meskipun salah, sikap Serda Ucok ternyata mendapatkan dukungan masyarakat. 

Serda Ucok bersama 11 anggota Kopassus lainnya dianggap masyarakat telah berjasa dalam memberantas premanisme. 

Beberapa waktu lalu Serda Ucok dikabarkan sudah bebas. Sempat muncul foto Serda Ucok di media sosial menggunakan celana jeans dan kaos ditemani seorang pria. 

Terbaru Serda Ucup kembali muncul di media sosial. Dalam sebuah video, Serda Ucok terlihat sedang asyik bercerita tentang sesuatu hal dengan ekspresi tersenyum. 

Dalam video yang viral di Tiktok tersebut Serda Ucok terlihat menggunakan kaos putih kombinasi hitam dengan menggunakan celana pendek. 

Dalam video yang beredar itu Serda Ucok terlihat lebih fresh dan bersemangat. 

Akan tetapi video yang berdurasi beberapa detik tersebut tidak membocorkan isi percakapan mereka hanya video dengan backsound lagu.

(amr)

Follow tvOnenews.com di sini Google News.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bareskrim Bakal Cabut Izin Tempat Hiburan yang Edarkan Narkoba saat Perayaan Tahun Baru 2025

Bareskrim Bakal Cabut Izin Tempat Hiburan yang Edarkan Narkoba saat Perayaan Tahun Baru 2025

Bareskrim Polri memperingatkan akan mencabut izin tempat hiburan yang mengedarkan narkoba pada saat perayaan Tahun Baru 2025.
Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan: Kita Dukung Karena Ada Perlindungan Terhadap Masyarakat

Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan: Kita Dukung Karena Ada Perlindungan Terhadap Masyarakat

kenaikan PPN menjadi 12 persen tidak dikenakan terhadap barang kebutuhan pokok masyarakat mulai dari sembilan bahan pokok (sembako), jasa pendidikan, jasa kesehatan medis, serta jasa pelayanan sosial.
Jangan Lagi pakai Sajadah yang Lebar saat Shalat, Kata Buya Yahya dalam Islam Hukumnya Jadi...

Jangan Lagi pakai Sajadah yang Lebar saat Shalat, Kata Buya Yahya dalam Islam Hukumnya Jadi...

Dalam praktiknya, Buya Yahya menyoroti untuk penggunaan sajadah saat shalat. Umumnya pakai sajadah diperlukan sebagai alas agar tetap bersih. Lalu ukuran besar
Tak Lagi Tutup-tutupi, di Depan Ibu Kandung Betrand Peto Ruben Onsu Bilang Ada yang Salah dari Cara Mendidik Onyo, Katanya...

Tak Lagi Tutup-tutupi, di Depan Ibu Kandung Betrand Peto Ruben Onsu Bilang Ada yang Salah dari Cara Mendidik Onyo, Katanya...

Ruben Onsu pernah blak-blakan soal kesalahan ibu kandung Betrand Peto dalam mendidik putranya. Tanpa ragu, mantan suami Sarwendah ini bilang bahwa Onyo itu...
Sebelum Ditangkap, Istri KDRT ke Suami di Jakarta Timur Sempat Liburan ke Bali Bareng Selingkuhan

Sebelum Ditangkap, Istri KDRT ke Suami di Jakarta Timur Sempat Liburan ke Bali Bareng Selingkuhan

Polisi ungkap wanita berinisial MS (31) yang KDRT ke suaminya di Jakarta Timur sempat liburan ke Bali bareng selingkuhan.
Daftar Pelatih yang Hengkang dari Pelatnas PBSI: Duet Coach Naga Api dan Air hingga Irwansyah Angkat Kaki

Daftar Pelatih yang Hengkang dari Pelatnas PBSI: Duet Coach Naga Api dan Air hingga Irwansyah Angkat Kaki

Daftar pelatih bulu tangkis yang hengkang dari Pelatnas PBSI, di mana dua mantan pelatih ganda putra serta Irwansyah juga angkat kaki dari Cipayung.
Trending
Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang dalam PSSI ini mengungkap info A1 soal striker muda yang dikabarkan akan segera bergabung dengan Timnas Indonesia setelah Ole Romeny, siapakah dia?
Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah mengantongi keputusan bulat soal Shin Tae-yong usai kegagalan mengantarkan Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024.
Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Inilah tiga berita sport terpopuler di tvOnenews.com pada Minggu (22/12/2024). Kabar seputar Megawati Hangestri bersama Red Sparks di liga voli Korea diminati.
Komentar Menohok Netizen Usai Fans Malaysia Sindir Timnas Indonesia yang Tersingkir di Piala AFF 2024, Katanya...

Komentar Menohok Netizen Usai Fans Malaysia Sindir Timnas Indonesia yang Tersingkir di Piala AFF 2024, Katanya...

Kegagalan Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024 jadi sorotan publik. Bahkan gagalnya anak buah Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 disindir fans Malaysia.
Bukan Marselino Ferdinan Pemain Abroad Timnas Indonesia Terbaik di Piala AFF 2024, Justru Sosok yang Sering Dicaci Maki Ini Nilainya Jauh Lebih Baik

Bukan Marselino Ferdinan Pemain Abroad Timnas Indonesia Terbaik di Piala AFF 2024, Justru Sosok yang Sering Dicaci Maki Ini Nilainya Jauh Lebih Baik

Marselino Ferdinan ternyata bukan pemain abroad dengan rating terbaik selama Piala AFF 2024, meski banyak suporter Timnas Indonesia menggantungkan harapan.
Walau Gagal Total di Piala AFF 2024, Ini 3 Alasan Shin Tae-yong Aman dari Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI

Walau Gagal Total di Piala AFF 2024, Ini 3 Alasan Shin Tae-yong Aman dari Pemecatan Pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI

Shin Tae-yong tak akan dipecat oleh PSSI meski Timnas Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2024 usai kalah dari Filipina di laga penentuan, karena alasan ini.
Tendang Timnas Indonesia dari Piala AFF 2024, Netizen Soroti Menantu Cristian Gonzales yang Didepak Madura United

Tendang Timnas Indonesia dari Piala AFF 2024, Netizen Soroti Menantu Cristian Gonzales yang Didepak Madura United

Madura United dikabarkan berpamitan dengan pemain Filipina, Christian Rontini-menantu legenda Timnas Indonesia Cristian Gonzales. Respons netizen jadu sorotan
Selengkapnya
Viral