tvOnenews.com - Nama Gus Samsudin beberapa waktu lalu menjadi perbincangan hangat setelah terlibat perseteruan dengan Marcel Radhival, yang lebih dikenal sebagai Pesulap Merah.
Konflik ini dimulai ketika Pesulap Merah membongkar trik yang digunakan oleh Gus Samsudin dalam praktik dukun berkedok agama.
Pembongkaran ini menarik perhatian publik, terutama karena Gus Samsudin selama ini dikenal sebagai pemimpin padepokan spiritual Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur.
Tak hanya Pesulap Merah, Ustaz Faizar, seorang ustaz muda yang juga praktisi agama, turut memberikan tanggapan keras terhadap praktik-praktik yang dilakukan oleh Gus Samsudin.
Dalam sebuah podcast di kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS, Ustaz Faizar menyebut bahwa kitab yang digunakan Gus Samsudin sebagai pedoman dalam praktiknya adalah kitab yang sesat.
Kitab tersebut dikenal sebagai kitab Mujarobat, yang di beberapa kalangan masyarakat Jawa sering disebut sebagai primbon.
Ustaz Faizar menjelaskan bahwa kitab Mujarobat yang dipelajari oleh Gus Samsudin sudah difatwakan haram di berbagai negara, termasuk di pondok pesantren tempat Ustaz Faizar menuntut ilmu, yaitu di Gontor.
"Di Gontor, di mana saya dulu dididik, kyai saya mengharamkan kitab-kitab Mujarobat seperti itu. Diharamkan, tidak boleh ada santri-santri yang membawa kitab Mujarobat," ungkap Ustaz Faizar.
Lebih lanjut, Ustaz Faizar menjelaskan bahwa kitab tersebut mengandung hal-hal yang aneh dan tidak sejalan dengan ajaran Islam yang murni.
Ia juga menekankan bahwa kitab tersebut tidak disarankan untuk dibaca oleh orang awam karena isinya yang bisa menyesatkan.
"Ketika saya buka, ternyata isinya aneh-aneh, tidak disarankan orang awam untuk baca, karena pasti orang yang gak bisa bahasa Arab gak bisa baca," jelas Ustaz Faizar.
Ustaz Faizar juga menyatakan bahwa ia mempelajari kitab Mujarobat bukan untuk mengamalkannya, melainkan untuk memahami modus operandi yang digunakan oleh oknum-oknum seperti Gus Samsudin dalam memanipulasi masyarakat.
"Ini tiga kitab yang disebut mas Gus kemarin, saya pelajari untuk mengerti modus operandi apa yang dilakukan oleh para oknum-oknum tersebut," ujarnya.
Gus Samsudin ditangkap pihak kepolisian atas kasu videonya soal tukar pasangan yang viral. Sumber: Muhammad Imron
Menurut Ustaz Faizar, kitab tersebut sudah diharamkan di negara-negara Timur Tengah karena mengandung sihir dan khurafat.
Di Malaysia, kitab yang menjadi pedoman Gus Samsudin ini juga sudah difatwakan haram oleh otoritas agama setempat. "Kitab ini di Malaysia itu sudah difatwakan haram," tambahnya.
Konflik antara Pesulap Merah dan Gus Samsudin semakin memanas ketika Gus Samsudin menantang Marcel untuk datang ke padepokan Nur Dzat Sejati guna membuktikan kebenaran praktik spiritualnya.
Marcel menyetujui undangan tersebut, namun saat tiba di sana, ia hanya menemui pengacara Gus Samsudin dan tidak bisa bertemu langsung dengan tokoh spiritual tersebut.
Kejadian ini semakin memperuncing konflik di antara keduanya.
Perseteruan ini kemudian berlanjut ke ranah hukum. Gus Samsudin melaporkan Pesulap Merah ke Polda Jawa Timur atas tuduhan pencemaran nama baik.
Laporan tersebut diajukan setelah Marcel mengungkapkan berbagai trik bodong yang diduga digunakan oleh Gus Samsudin untuk menipu masyarakat.
Marcel kemudian memenuhi panggilan Polda Jawa Timur pada 23 Agustus 2022 lalu untuk memberikan keterangannya terkait laporan tersebut.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Gus Samsudin kini tengah menghadapi masalah yang lebih serius.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, Gus Samsudin akhirnya ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian.
Penangkapan ini didasarkan pada berbagai laporan masyarakat yang merasa tertipu oleh praktik pengobatan spiritual yang dilakukan di padepokannya.
Kasus ini kemudian dilanjutkan ke meja hijau, dimana Gus Samsudin didakwa dengan berbagai tuduhan, termasuk penipuan dan pelanggaran hukum terkait praktik sihir yang dilarang di Indonesia.
Hukuman yang dijatuhkan kepada Gus Samsudin menjadi penutup dari rangkaian panjang kasus yang melibatkan dirinya.
Keputusan ini juga menjadi titik balik bagi masyarakat yang selama ini mempercayai praktik-praktik spiritual yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Hukuman terhadap Gus Samsudin diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi para praktisi spiritual lainnya agar tidak menyalahgunakan kepercayaan masyarakat untuk kepentingan pribadi.
Di sisi lain, Pesulap Merah yang selama ini menjadi tokoh sentral dalam pembongkaran praktik Gus Samsudin, kini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat yang menyadari pentingnya edukasi dalam memahami fenomena spiritual.
Marcel terus melanjutkan kegiatannya sebagai Pesulap Merah dengan tujuan untuk membuka mata masyarakat dan mengurangi praktik-praktik penipuan yang mengatasnamakan agama atau spiritualitas.
Kasus ini telah membuktikan bahwa keberanian dalam membongkar kebohongan bisa membawa perubahan signifikan dalam masyarakat.
Marcel Radhival, dengan segala kontroversinya, telah berhasil mengungkap kebenaran di balik praktik Gus Samsudin dan mendorong proses hukum yang berakhir dengan keadilan bagi korban-korban penipuan spiritual. (udn)
Load more