Setelah menikah dan memiliki anak, mereka sering kali meninggalkan anak-anak mereka kepada orang tua untuk kemudian bekerja di luar negeri atau di kota besar.
"Banyak pernikahan usia dini yang dimulai dari pacaran dan hubungan di luar nikah agar bisa hamil dan mendapat dispensasi menikah. Setelah menikah, anaknya dititipkan kepada orang tua, sementara mereka pergi bekerja ke luar negeri atau ke kota besar," tambah Lucky.
"Bekerja di luar negeri, di luar kota nggak boleh karena masih di bawah umur. Jadi sengaja melakukan hubungan dengan pacarnya agar hamil dan bisa menikah. Setelah menikah dan punya anak, anaknya dititipkan ke orang tuanya, dianya pergi ke luar negeri, ke luar kota. Bisa kerja," sambungnya.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Agama, penyebab tingginya angka perceraian di Indramayu terkait erat dengan kondisi sosial-ekonomi yang kurang menguntungkan.
Faktor utama yang diidentifikasi adalah kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, dan kurangnya kesempatan kerja lokal.
Selain itu, pernikahan dini yang marak juga berkontribusi terhadap tingginya angka perceraian.
Pemerintah setempat mencatat bahwa banyak pernikahan di Indramayu dilakukan tanpa kesiapan mental dan finansial, yang pada akhirnya berujung pada perceraian.
"Banyak pernikahan usia dini itu awalnya pacaran, sengaja melakukan hubungan seks di luar nikah supaya hamil. Ketika hamil maka di departemen agama harus memberikan dispensasi untuk dinikahkan," ujar Lucky Hakim.
Load more