tvOnenews.com - Kematian dr. Aulia Risma menjadi kabar duka sekaligus hal yang menggemparkan masyarakat akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, wanita yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) itu memiih mengakhiri hidupnya sendiri.
Keputusan dr. Aulia Risma untuk melakukan hal tersebut diduga karena dirinya menjadi korban perundungan atau bullying saat sedang menjalani PPDS tadi.
Namun, hingga saat ini pihak kepolisian belum menemukan bukti terkait adanya perundungan yang diterima oleh dr. Aulia Risma.
Sebelum meninggal, wanita tersebut sempat curhat dan mengirimkan curhatannya itu kepada sang ayah lewat pesan suara atau voicenote (VN). Almarhumah membagikan tentang kondisinya hingga apa yang terjadi selama ia menjalani PPDS di Undip.
"Aku tuh, Pah... Tiap pulang itu badanku sakit semua, Pah," ucap dr. Aulia Risma, dilansir program tvOne Apa Kabar Indonesia Siang, Sabtu (31/8/2024).
Bahkan, ia sampai kesulitan untuk bangun setelah tidur, karena selutuh badannya yang sakit, teutama di bagian punggung.
"Tiap aku bangun tidur tuh Pah, badannya sakit semua, punggungnya sakit. Bangun harus pelan-pelan, kalau enggak pelan-pelan enggak bisa bangun," sambungnya.
Selain itu, wanita tersebut juga menceritakan kondisinya yang sedang batuk, tapi tidak bisa minum obat. Alhasil, ia harus menahannya hingga batuk tersebut mulai mereda dan sembuh sendiri.
"Kayak aku batuk itu juga kan gak bisa minum obat, ya, diterusin sampai batuknya hilang sendiri. Ini udah mendingan batuknya tinggal dikit," ujarnya.
Bahkan untuk sekedar minum air putih pun ia kesulitan. Pasalnya, air minum di bangsal rumah sakit habis. Alhasil, ia harus meminta tolong cleaning service untuk membelikannya air. Sebab, ia tidak diperbolehkan keluar ke kantin apalagi minimarket sama sekali.
"Aku aja tadi mau minum tuh susah. Di bangsal minumnya pada habis, aku akhirnya minta tolong minta tolong CS (cleaning service). Aku kasih uang 50 ribu, aku minta nitip beliin minum karena kan aku gak boleh ke minimarket, gak boleh ke kantin sama sekali," ucapnya.
Di akhir pesan suara itu, dr. Aulia Risma sempat menyatakan keherannya pada PPDS yang dijalaninya di Undip. Ia juga membandingkan dengan program PPDS yang dijalani temannya di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).
"Bener-bener ya, Pah, di sini tuh... programnya panjang-panjang, Pah... Aku tanya temen aku yang di UNS itu gak 24 jam, Pah. Aku gak tau, aku bisa atau nggak, Pah," ucapnya sambil menangis sesegukan.
Mirisnya, ayah dr. Aulia Risma, yakni Fakhruri juga menyusul putrinya. Ia dinyatakan meninggal dunia pada 27 Agustus 2024 pukul 01.00 WIB di RSUP dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Fakhruri meningga dunia setelah menjalani perawatan selama 3 hari.
Kematian Fakhruri hanya berselang 15 hari setelah putrinya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya pada 12 Agustus 2024 lalu. (ism)
Load more