tvOnenews.com - Pendakwah, Gus Miftah, ternyata pernah memberikan tanggapannya soal sosok dari sosok yang dikenal sebagai pimpinan dari organisasi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Nama Habib Rizieq Shihab memang cukup terkenal sebagai pemimpin dari Front Pembela Islam (FPI).
FPI sendiri merupakan organisasi keagamaan yang muncul karena menurunnya peran Negara yang berdampak pada hilangnya tertib hukum di masyarakat.
Habib Rizieq Shihab Sumber : Antara
FPI ini lahir pada tanggal 17 Agustus 1998 di Petamburan, Jakarta dan dideklarasikan di Pondok Pesantren Al-Umm, Ciputat, Tangerang.
Sementara Habib Rizieq sendiri terkenal sebagai salah satu tokoh yang beberapa kali memiliki pandangan yang berbeda dengan ulama-ulama lain dalam menyiarkan ajaran Islam.
Perbedaan itulah yang sempat menimbulkan kontroversi di masyarakat, sehingga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat terhadap sosok dari Habib Rizieq.
Tahun 2020 lalu, Habib Rizieq sempat ditahan di Rutan Bareskrim Polri karena tindak pidana penyebaran berita bohong dan tindak pidana terkait Kekarantinaan Kesehatan.
Namun ia telah dibebaskan bersyarat pada 20 Juli 2022 lalu karena telah memenuhi syarat yang berlaku.
Gus Miftah beri tanggapan soal Habib Rizieq Sumber : Dok. Ist
Terlepas dari kontroversinya, Habib Rizieq merupakan seorang keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW yang harus dihormati.
Gus Miftah pun mengatakan jika selama dzurriyah Nabi atau anak-cucu keturunan Nabi Muhammad SAW, maka wajib untuk dihormati.
"Saya bilang selaku Dzurriahnya Nabi saya wajib hormat," ujar Gus Miftah, dikutip dari tayangan YouTube.
"Walaupun dia secara pandangan bernegara ideologi, berbeda dengan kita. Kita boleh kok berbeda pendapat dengan Habib Rizieq dengan Habib Bahar, dengan siapapun," kata Gus Miftah.
"Tapi saya minta satu, Kamu boleh tidak taat, tapi jangan pernah menghilangkan rasa hormat. Yang kita hormati apa? dzuriyahnya Kanjeng Nabi," sambungnya.
Gus Miftah dan Habib Rizieq Sumber : Kolase tvOnenews.com
Karena menurut Gus Miftah, setiap orang tidak ada kewajiban untuk satu pandangan dan boleh ada perbedaan. Namun, soal hormat pada keturunan Nabi Muhammad SAW merupakan kewajiban.
"Soal kita berbeda pendapat dengan dia ya boleh-boleh saja dong. Nggak ada kewajiban kita untuk taat gitu, tetapi ada kewajiban untuk hormat," ujar Gus Miftah.
Gus Miftah pun meminta jamaah untuk tidak memusuhi habib, karena kita berbeda pandangan dengan pola pikirnya saja sedangkan di dalam tubuhnya mengalir darah Nabi Muhammad SAW.
"Selama itu betul dzuriahnya Kanjeng Nabi, tolong jangan pernah memusuhinya. Yang kita musuhi itu pola pikirnya tapi dzuriahnya dan darahnya Kanjeng Nabi ini enggak boleh," pungkasnya.
(Gwn/akg)
Load more